Berita Terbaru Blok masela

SKK Migas mengungkapkan sejumlah penyebab terhentinya proyek pengembangan Lapangan Migas Abadi Blok Masela, dalam beberapa tahun terakhir.

Blok Masela ditargetkan akan berproduksi paling lambat pada Desember 2029.

Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi Masela (PHE Masela), dengan bermitra bersama Petronas Masela Sdn. Bhd. (Petronas Masela) dinyatakan resmi mengelola Blok Masela

Menteri ESDM arifin Tasrif menegaskan, plan of development (POD) atau rencana pengembangan Blok Masela bisa dievaluasi Pemerintah.

Pertamina menggandeng Petronas guna menggantikan Shell yang hengkang dari proyek Blok Masela pada tahun 2020.

PT Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE), menggandeng Petronas Masela Sdn. Bhd. (Petronas Masela) mengakuisisi 35 persen kepemilikan Shell di Blok Masela.

Perjanjian jual beli akuisisi Blok Masela dilakukan pada acara pembukaan Konvensi Indonesia Petroleum Association (IPA Convex 2023).

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, nominal harga untuk akuisisi PI Blok Masela dari Shell berada di bawah harga US$1 miliar atau di bawah Rp 14,8 triliun.

PT Pertamina (Persero) bakal mengambil alih participating interest (PI) atau hak partisipasi Shell di Blok Masela.

Transformasi bisnis yang diterapkan oleh PGN SAKA, dapat menjadi solusi bagi industri hulu minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia, terlebih sudah dilakukan sejak 2013.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, sampai dengan saat ini sudah terdapat empat perusahaan yang mengaku berminat, untuk masuk investasi ke proyek Blok Masela ini.

PUPR menjelaskan kebutuhan air untuk proyek blok Masela tak akan cukup dengan mengandalkan sumber mata air.