Berita Terbaru Dosa besar

Dalam Surat Al-Hujurat ayat 12, dikatakan bahwa menyampaikan keburukan atau aib (ghibah) seseorang sama dengan memakan daging bangkai saudara kita sendiri.

Buka bersama (bukber) rekan kerja, kawan seperantauan atau teman-teman dari universitas hingga sekolah menjadi tradisi tahunan yang sering dilakukan tiap Ramadhan.

Salah satu rukun Islam yang harus dilakukan setiap Muslim adalah berpuasa. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, banyak umat Muslim yang berpuasa tetapi mengabaikan shalat.

Sengaja membatalkan puasa tanpa alasan yang sah adalah tindakan yang serius dalam Islam dan berpotensi mendatangkan dosa yang besar. Dosa tersebut termasuk melanggar peri

Pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif atau yang akrab disapa Buya Yahya mengatakan sengaja meninggalkan puasa tanpa uzur (halangan) hukumnya dosa.

Menurut ajaran Islam, dosa terbagi menjadi dosa besar dan dosa kecil. Seseorang yang beragama Islam menghindari dosa besar ini agar tidak termasuk dalam ahli neraka.

Saat seseorang secara sengaja melakukan dosa besar, mereka harus bertaubat terlebih dahulu agar mereka dapat diampuni oleh Allah.

Media sosial tengah dihebohkan dengan pernyataan dari cawapres nomor urut 3, Mahfud MD yang menyebut bahwa dosa besar bagi ibu-ibu yang melahirkan anak tidak berakhlak.

Buya Yahya mengatakan, jika salah satu pasangan melakukan perselingkuhan, maka patut diberi nasehat dengan mengingatkan bahaya dari perbuatan tersebut.

Perselingkuhan adalah bencana yang sering kali menimpa pasangan suami istri. Hal ini sangat fatal lantaran dapat merenggut keharmonisan rumah tangga.

Buya Yahya menyampaikan bahwa semua dosa sejatinya tidak disenangi dan dibenci oleh Allah, apalagi saat dosa tersebut sedang diremehkan. Maka dari itu, dirinya mengimbau

Hukum bagi seorang Muslim yang membatalkan puasa dengan sengaja tanpa alasan yang dibenarkan syariat sungguh sangat berat dan dapat berupa azab yang mengerikan.