Berita Terbaru Obat batuk

Menurut pakar medis, Dr. Farhan Zubedi, bahwa penyebab batuk cukup beragam. Pemicu terjadinya batuk bisa karena infeksi bakteri atau virus, asma atau alergi, polusi udara

Pernahkah setelah minum obat secara rutin tapi batuk tidak kunjung membaik?

Sebuah perusahaan yang mengaku berasal dari Inggris telah ketahuan menjual sirup obat batuk beracun di Kamerun. Terkini, dengan para pejabat kesehatan sedang menelusuri.

Usulan pengujian itu muncul setelah obat sirop buatan India dikaitkan dengan puluhan kematian di Gambia dan Uzbekistan tahun lalu. 

Para ahli menyatakan anak-anak, terutama bayi dan balita tak boleh diberikan obat batuk sama sekali. Seharusnya tidak diberikan kepada yang berusia di bawah usia 6 tahun.

Selama lebih dari satu bulan, obat sirup dengan cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) telah menjadi topik perbincangan yang meluas di media.

Menkes RI Budi Gunadi mengatakan terjadi penurunan drastis kasus gagal ginjal akut pada anak setelah masyarakat dilarang minum obat sirup yang mengandung bahan berbahaya.

Sejak kemarin malam hingga Jumat pagi ini 'BPOM' tengah menjadi trending topic Twitter. Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) baru saja mengumumkan penarikan 5 obat

WHO mengaitkan sirup obat batuk India dengan gagal ginjal akut, yang menyebabkan kematian hampir 70 anak di Afrika Barat, hingga pihak berwenang menutup pabrik tersebut.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengkonfirmasi bahwa server dari situs BPOM https://www.pom.go.id tengah tumbang. Platform tidak bisa dibuka sejak sore tadi.

Situs dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) terpantau alami down atau penurunan pada Kamis sore, 20 Oktober 2022 menurut pantauan VIVA Tekno.

Pabrik obat batuk di India dihentikan hanya setelah penyelidikan bersama antara otoritas pengatur obat negara bagian, dan federal mengungkap adanya 12 pelanggaran.