Berita Terbaru Rights issue

PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk optimistis dapat menggenjot kinerjannya pada tahun ini, setelah mendapatkan suntikan dana segar dari PMN dan Rights Issue.

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengaku lega atas antusias dari para investor tersebut, bahkan hingga mengalami oversubscribed.

BTN menerbitkan sebanyak-banyaknya 3,4 miliar saham baru. Jumlah tersebut sejatinya lebih sedikit dari target yang tertera pada prospektus awal yang telah dikeluarkan.

BTN tengah menanti pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setelah mengantongi pernyataan efektif, prospektus final akan dirilis lalu proses rights issue.

Para pemegang saham KB Bukopin telah menyepakati aksi korporasi rights issue. Hal itu merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilakukan.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatatkan laba bersih Rp 2,49 triliun pada akhir Oktober 2022, atau naik 44,43 persen dibandingkan Oktober 2021 yang Rp 1,72 triliun.

BTN telah merampungkan roadshow ke investor institusi di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Eropa dan Singapura. Hal itu dilakukan jelang rights Issue di bursa RI.

Staf khusus Menteri Negara BUMN, Arya Mahendra Sinulingga mengungkapkan bahwa ada 3 fakta menarik yang mesti dicermati investor terkait rights issue Bank Tabungan Negara.

Rights issue BTN ini akan dikurangi biaya-biaya dan digunakan untuk penyaluran kredit Perseroan, dalam mendukung Program Perumahan Nasional, seperti program sejuta rumah.

Bangkitnya sektor properti dimanfaatkan oleh J Trust Bank untuk menjalin kerja sama dengan beberapa pengembang perumahan.

Total nilai penerbitan saham baru BTN dengan aksi korporasi rights issue diperkirakan bisa mencapai Rp4,96 triliun.

Sebab menurut Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo, rights issue tersebut dilakukan seiring upaya-upaya perbaikan dan restrukturisasi yang tengah digenjot Garuda.