Hamas dan Israel Adu Roket dan Anti Rudal, Netizen: Miris Indonesia Malah Adu Komen
- X | RobertMSterling
Palestina – Konflik di Timur Tengah antara Palestina dan Israel kian memanas pada akhir pekan lalu. Ini setelah pejuang Hamas meluncurkan ribuan roket ke Israel pada akhir pekan lalu, Sabtu malam 7 Oktober 2023.
Ribuan roket tersebut ditembakkan pejuang Hamas Palestina ke Jalur Gaza, Israel. Pihak Israel kemudian melakukan pertahanan dengan Iron Dome (rudal pertahanan udara). Langit malam Gaza, jadi saksi bentrok ribuan roket Hamas dan rudal Iron Dome Israel.
Kelompok bersenjata Hamas mengakui pihaknya yang berada di balik serangan udara mematikan tersebut. Mereka juga mengklaim telah meluncurkan lebih dari 5.000 roket.
Hingga hari ini, Senin 9 Oktober 2023, tensi panas masih terjadi di sana. Dan situasi panas ini merembet ke media sosial. Pro kontra terjadi di antara netizen. Terlihat dari unggahan di Instagram vivacoid
"Baru punya senjata ecek-ecek aja bikin rusuh mulu," tulis seorang netizen yang mengecam aksi Palestina. “Kok israel seakan akan menjadi korban ya? Pdhl mereka dulu yg mulai," timpal netizen lainnya.
"Miris di Indonesia malah beradu komen.. wujud nyata penyelesaian konflik ga ada.. dan korban sipil makin banyak di kedua pihak.. setiap nyawa berharga..," tambah netizen lainnya.
Lebih dari 1.000 Orang Tewas
Sementara itu, pemerintah Israel secara resmi telah menyatakan perang terhadap Hamas dan memberikan lampu hijau untuk “langkah militer yang signifikan” untuk membalas serangan mendadak Hamas.
Militer Israel tengah mencoba menghancurkan militan Hamas yang masih berada di kota-kota selatan Israel, dan meningkatkan pemboman di Jalur Gaza. Dikabarkan jumlah korban melebihi 1.100 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka di kedua sisi.
Lebih dari 24 jam setelah Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke luar Gaza, pasukan Israel masih bertempur dengan militan yang bersembunyi di beberapa lokasi pada Senin pagi.
Setidaknya 700 orang dilaporkan tewas di Israel – jumlah korban jiwa yang sangat besar yang belum pernah dialami negara ini selama beberapa dekade – dan lebih dari 400 orang tewas di Gaza.
Sebanyak 1.000 militan Hamas mengambil bagian dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh kelompok Hamas. Amukan tersebut termasuk serangan terhadap sebuah festival musik yang menewaskan lebih dari 250 orang.
Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat secara tertutup pada hari Minggu, dan Amerika Serikat meminta seluruh 15 anggotanya mengutuk keras “serangan teroris keji yang dilakukan oleh Hamas,” namun mereka tidak segera mengambil tindakan.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengatakan bahwa AS akan mengirim beberapa kapal induk dan pesawat militer ke Israel sebagai bentuk dukungan. Washington yakin serangan terbaru Hamas mungkin dimotivasi untuk mengganggu potensi normalisasi hubungan Israel-Arab Saudi.
Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.