- U-Report
VIVAnews – Setetes darah Anda sangat berarti bagi nyawa orang lain. Ungkapan ini sangat manjur menjadi motivasi masyarakat menyumbangkan darahnya melalui kegiatan donor yang digelar Pimpinan Ranting Gerakan pemuda Ansor Desa Besito Gebog Kudus di Gedung NU setempat, Sabtu, 29 Januari 2011 malam. Pada kegiatan kemanusiaan ke 18 kalinya ini, diiuti 45 orang dari masyarakat dan anggota Ansor.
Wakil Ketua PR GP Ansor Besito Imam fatoni mengatakan aksi donor darah ini merupakan salah satu bentuk program social yang bertujuan membantu masyarakat yang membutuhkan darah. Di samping itu, membangun kepekaan social warga Ansor di tengah kehidupan masyarakat. "Aksi ini mampu memberikan kesadaran dan pemahaman kepada masyarakat, kalau setetes darah akan sangat bermanfaat bagi kehidupan orang lain, ” katanya.
Menurut Fatoni, kegiatan donor darah ini sudah diadakan sejak tahun 2004 dengan mempunyai anggota tetap sekitar 30 orang. Sementara pelaksanaannya donor dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.
Palang merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kudus. memberikan apresiasi atas kegiatan Ansor ini. Menurut salah seorang petugas PMI Rohmad, perhatian Ansor melalui donor darah ini sangat menopang kebutuhan donor yang ada di PMI. "Setiap tahunnya kami mengalami kekurangan stok darah sehingga kegiatan ini sangat membantu PMI dan masyarakat,” ujar Rochmad di sela-sela melayani pendonor.
Di Kudus, jelasnya, perhatian ormas terhadap donor darah sangat besar sekali. Hal ini tidak terlepas dari sosialisasi PMI akan kebutuhan masyarakat terhadap darah. “Di Kudus mencapai 3000 komunitas yang sukarela menyumbangkan darahnya,” terang Rochmad singkat.
Salah seorang peserta donor Ahmad Rofi’I mengatakan adanya program donor darah ini sangat meringankan beban masyarakat. Apalagi, menurut keterangan PMI setiap tahunnya mengalami kekurangan stok darah.
“Saya salut dan mendukung program Ansor ini. Kalau bisa, kegiatan donor darah ini disosialisasikan ke desa-desa lainnya, sehingga peran dan perjuangan GP Ansor betul-betul bermanfaat bagi masyarakat luas,” tandasnya.
DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal
Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Evita Nursanty menolak rencana pemungutan iuran dana pariwisata.
