Kaka

Peneliti Sebagai Pencerah Bangsa

diskusi nasional bertema Membangun Habitus Baru Pendidikan
Sumber :

VIVAnews - Meski memiliki kekayaan alam berlimpah, anehnya Indonesia tidak banyak mempunyai peneliti inovatif. Hasilnya, sedikit sekali jurnal ilmiah kita yang dapat bersaing di tingkat internasional.

Ganjar-Mahfud Ngaku Tak Dapat Undangan Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Bilang Begini

Untuk coba memecahkan isu tersebut, digelarlah forum diskusi nasional bertema Membangun Habitus Baru Pendidikan, yang diselenggarakan sekolah bisnis Prasetiya Mulya, tanggal 3 hingga 4 November 2011 di Cilandak, Jakarta.

Acara ini, mencoba menggali lebih dalam, tentang kendala apa yang sebenarnya terjadi, sehingga karya ilmiah kita tertinggal jauh dari negara-negara tetangga. Prof Sammy Kristamuljana PhD, Guru Besar Manajemen Stratejik dari Prasetiya Mulya menjelaskan, penyebab Indonesia tertinggal, karena tidak banyak perguruan tinggi lokal, yang mampu menghasilkan peneliti inovatif.

Fakta-fakta Anggota TNI Tersambar Petir di Depan Mabes Cilangkap, 1 Meninggal Dunia

Yang banyak beredar, adalah jurnal-jurnal ilmiah yang kualitasnya dipertanyakan, karena dibuat peneliti yang kemampuannya diragukan. Ia kemudian memberi solusi, agar masalah ini teratasi, seharusnya dilakukan kegiatan berkelanjutan, yang melibatkan peran semua pihak, yakni pendidik, pengelola jurnal ilmiah, dan peneliti.

Forum ini juga dihadiri Prof Komarudin Hidayat Ph.D, Rektor UIN Syarif Hidayatullah, yang ikut menyayangkan, mengapa posisi peneliti di negeri ini kurang dihargai. Padahal peran mereka dalam membangun bangsa sangatlah besar.

Golkar Terbuka Jika Jokowi-Gibran Mau Gabung: Amin, Kami Anggap Doa

Blackberry kecil dan enteng ini misalnya, harganya jauh lebih mahal ketimbang tiang mikrofon yang berat, kenapa bisa begitu? Ini disebabkan di dalam smartphone ini, tertanam investasi pengetahuan yang luar biasa dahsyat. Sayangnya, orang kita termasuk masyarakat konsumen, artinya jika bertemu teman, yang ditanya adalah `pakai gadget baru apa?` bukannya `alat terbaru apa yang kamu temukan?” demikian Guru Besar filsafat agama itu.

Menurutnya, di saat negara ini mengalami banyak masalah, harusnya muncul orang-orang yang bisa memberi pencerahan, dan mereka datang dari dunia pendidikan. Peneliti, ia ibaratkan sebagai orang yang dapat memberi pencerahan, karena setiap temuan yang ia hasilkan, dapat mengubah kesejahteraan umat.

Selain mendaulat Sammy Kristamuljana dan Komarudin Hidayat sebagai keynote speaker, forum ini juga diisi para pembicara yang kompeten dalam bidangnya. Di antaranya, Hokky Situngkir (peraih penghargaan peneliti muda berprestasi), Rofikoh Rokhim PhD (wakil ketua penyunting The Southest Asian Journal of Management) dan Prof Mien Rifai PhD (anggota dewan redaksi 13 jurnal internasional). 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya