- U-Report
VIVA.co.id – Kara membuka matanya, ia menatap langit-langit kamarnya, mimpi barusan berasa nyata sekali. Akhirnya, ia membenamkan kepalanya di bawah bantal. Tangannya, belaiannya, suaranya, wajahnya, mengingatkan dia kepada lelaki yang pernah mengisi hari-harinya setahun ke belakang.
Perasaannya kembali ke masa lalu, ia harus rela ditinggalkan lelaki itu demi wanita lain. Kara masih saja tidak bisa melupakanya apalagi menghilangkan namanya dari ingatannya. Dan sepertinya itu tidak bisa hilang begitu saja, kenangan yang disuguhkan begitu membuainya apalagi mimpi barusan benar-benar seperti nyata dan membuka luka lama kembali.
Tapi Kara harus bangkit tanpanya, dia harus rela kehilangan cintanya dan kenangan indahnya bersama dia, lelaki impiannya dan selalu muncul dalam mimpi-mimpi malamnya.
Pagi ini, Kara harus mulai bekerja di tempat baru, jaraknya sangat jauh dan dia harus rela naik kereta subuh ini. Dan harus mencari kontrakan baru yang dekat dengan kantor barunya. Semoga ini awal yang baru dan harapan baru untuk melupakan masa lalu yang begitu menyiksanya setiap hari.
Perjalanan dengan kereta membuat Kara nyaman, dia tertidur pulas sampai stasiun terakhir, dan menaiki sebuah angkot menuju kantor barunya. Jakarta memang kota padat penduduk, jalanan yang macet adalah ciri khas Jakarta. Kara tiba telat setengah jam, ia bertemu dengan HRD dan dia siap ditempatkan di bagian yang dia inginkan, yaitu asisten manager.