Saat Cinta Harus Berakhir di Ruang Pengadilan

Ruang tunggu Pengadilan Agama (foto : Nur Terbit)
Sumber :
  • vstory

VIVA - Ini fenomena apa ya? Dari pagi hingga siang hari, deretan kursi di ruang tunggu pengunjung sidang salah satu gedung Pengadilan Agama di Jakarta, terlihat penuh sesak. 

"Nomor antrean B 15, dipersilakan masuk ke ruang sidang 2 B", terdengar panggilan dari pengeras suara. Saya pun bangkit sambil memegang nomor antrean.

Hari ini, saya pelan-pelan mengamati isi ruangan. Selain berderet ruang sidang, juga ada beberapa meja pelayanan disiapkan. 

Tentu sesuai keperluan yang mereka urus ke pengadilan: gono-gini, hak asuh anak, perceraian, daftar gugatan cerai talak (suami), permohonan gugat cerai (istri) pengambilan akte cerai. 

Tak terlihat ada yang maju ke meja petugas, untuk mengajukan permohonan rujuk, lebih banyak kasus cerai. Walah...

Yang menarik, umumnya para pencari keadilan ini, mayoritas kaum perempuan. Rata-rata berhijab, juga ada yang bercadar. Saya akhirnya merasa seperti hadir di tengah majelis taklim kaum ibu.

Semua terlihat tegang, sambil menunggu giliran dipanggil masuk ruang sidang. Hanya terlihat ada segelintir pria (termasuk saya yang jadi kuasa hukum), duduk di antara mereka. Bedanya, saya tidak tegang. Mungkin karena berada di posisi yang berbeda. 

Padahal seperti kita ketahui dari ceramah Pak Ustaz, perceraian memang tidak dilarang dalam agama Islam, namun Allah membenci sebuah perceraian.

Penghulu dan Penyuluh Dilibatkan Sebagai Aktor Resolusi Konflik Berdimensi Agama

Sebagaimana Allah SWT berfirman, “Talak (yang dapat dirujuki) dua kali, setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik,” (QS. Al-Baqarah: 229).

Ada apa sebenarnya yang terjadi di dalam rumah tangga kita ini? Ke mana janji setia yang pernah diucapkan di depan penghulu? Terbang ke mana doa dan mimpi indah itu? Tersangkut di mana harapan akan menjadi pasangan suami isteri yang sakinah, mawaddah, wa rahmah itu?

Deretan Negara Ini Ternyata Tidak Miliki Masjid, Ada Negara Tak Terduga!

Puluhan tahun sudah membina rumah tangga, berbagai rintangan dilalui, duri dan onak dilewati, tapi kenapa mesti harus berakhir di depan majelis hakim, di meja hijau pengadilan? 

Sebagai kuasa di antara mereka, koq saya jadi baperan ya hehe..(Nur Terbit)

Tiba di Pengadilan Agama, Ayah Teuku Ryan Siap jadi Saksi Sidang Cerai Anaknya dengan Ria Ricis
Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jalani Sidang Perdana

Saksi Sebut Uang Rp 3 Juta Perhari untuk Rumah Dinas SYL: Pesan GrabFood Hingga Biaya Laundry

Staff Biro Umum Pengadaan Kementerian Pertanian RI, Muhammad Yunus, menjadi salah satu saksi yang ikut dihadiri jaksa KPK dalam sidang lanjutan Syahrul Yasin Limpo (SYL).

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.