Menyembuhkan dengan Kasih

Tim pelayanan kasih (Diakonia) ke rumah sakit di Kota Jayapura
Sumber :
  • vstory

VIVAYeheskiel Indamarei memiliki kepedulian terhadap orang-orang sakit dengan melakukan pelayanan kasih (diakonia gereja) yaitu memberikan penguatan psikologi bagi para pasien di rumah sakit dan memberikan bantuan dana untuk mengurangi beban biaya pengobatan.

Jeremy Teti Mengaku Kesakitan dengan Batu Ginjal yang Dideritanya : Rasanya Antara Hidup dan Mati

Keterlibatannya dalam pelayanan ini diawali dari keikutsertaannya dalam pembinaan anak-anak dan remaja di gerja pada tahun 1999 sampai 2012.

Apa yang dilakukan oleh Yeheskiel ini tak terlepas dari pengalaman pribadinya yang mengalami kecelakaan saat kecil. Saat itu, orang tuanya tidak memilki cukup uang untuk tindakan medis.

Jangan Dianggap Sepele, Kunyit Rahasia Kulit Sehat dan Bercahaya dari Dapur

Namun, suatu hari ada seorang ibu yang mengunjunginya dan memberikan penguatan serta sumbangan sekadarnya untuk membantu untuk meringankan beban Yeheskiel kecil pada waktu itu.

Pengalaman pribadinya tersebut membawanya masuk ke dalam pelayanan kasih hingga sekarang.

"Saya mengamati ternyata banyak pribadi-pribadi yang dilayani kemudian mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan ikut memberikan pelayanan yang sama bagi orang lain. Baik terlibat langsung ke rumah sakit maupun memberikan sumbangan dana," jelas alumni beasiswa Bakrie Graduate Fellowship tahun 2014 ini.

Jelang Idul Adha, Pemkot Tangerang Catat Kebutuhan Hewan Kurban Capai 18 Ribu Ekor

Pelayanan kasih yang dilakukan menyasar pasien yang benar-benar membutuhkan pertolongan baik secara psikis maupun pembiayaan tanpa membedakan suku, ras, agama, gender, hingga usia.

Bentuk bantuan yang dilakukan antara lain kunjungan ke rumah sakit, berdialog dengan pasien atau keluarga pasien, memberikan penguatan agar tetap tenang menghadapi kondisi sakit, hingga memberikan dana bantuan berobat. Dana bantuan untuk berobat biasanya berkisar antara Rp50.000 hingga Rp500.000. Seringkali dana persediaan tidak cukup, jika demikian para pelayan kasih ini membawakan bahan makanan seperti bubur dan buah-buahan.

"Dana yang diberikan kepada pasien diperoleh dari dana pribadi setiap orang yang terlibat yakni menyisihkan 10 persen dari penghasilan setiap bulan untuk pelayanan sosial," ujar Yeheskiel.

Satu tahun terakhir, selama pandemi Covid-19 kegiatan pelayanan kasih cukup terhambat namun Yeheskiel menegaskan pelayanan kasih akan tetap dilaksanakan dengan menaati protokol kesehatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.