Nasib Petani Kratom Jadi Taruhan

Hanya sebatas opini
Sumber :
  • vstory

VIVA – Belakangan ini banyak artikel yang membahas tentang budidaya tanaman kratom atau yang biasa disebut purik. Tanaman ini banyak dibudidayakan di daerah Kapuas Hulu, seperti Putussibau, Suhaid, Jongkong dan lainnya.

Amicus Curiae Cuma Terakhir untuk Bentuk Opini dan Pengaruhi Hakim MK, Menurut Pengamat

Biasanya ditanam di sekitar halaman rumah dan juga lahan kosong di tepi jalan. Sebagian besar masyarakat Kapuas Hulu berprofesi sebagai nelayan atau pengrajin ikan, ada yang menjadi petani karet, dan menjadi petani sawit.

Namun, semakin tahun ikan sulit didapat, harga karet dan sawit mengalami penurunan sehingga menyebabkan masyarakat tidak mau terus berharap pada pekerjaan yang belum pasti penghasilannya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga biaya pendidikan anak mereka.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Hal ini kemudian yang membuat masyarakat memilih untuk beralih profesi menjadi petani kratom, dan menjadikan budidaya kratom sebagai satu-satunya sumber penghasil uang yang menjanjikan, karena saat ini harga kratom dinilai lebih tinggi.

Berdasarkan penelusuran harganya yaitu sekitar Rp100.000/kg dalam bentuk remahan dan sekitar Rp150.000/kg untuk harga kratom yang telah menjadi bubuk, sedangkan harga sawit sekitar Rp1000-Rp2000 /kg dan karet hanya sekitar Rp5000-Rp.7000/kg.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Maka tak heran jika budidaya kratom menjadi pilihan bagi masyarakat Kapuas Hulu dan terus berkembang hingga saat ini.

Setelah semakin banyak masyarakat yang membudidayakan tanaman kratom, semakin banyak pula peneliti yang kemudian meneliti kandungan dari tanaman tersebut, hingga muncul pernyataan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menyatakan bahwa “tanaman kratom memiliki kandungan narkotika dan masuk dalam kategori narkotika golongan I”.

Munculnya pernyataan ini membuat masyarakat yang berprofesi sebagai petani kratom dilanda kecemasan, perasaan cemas ini muncul karena jika di kemudian  hari budidaya tanaman kratom benar-benar dilarang selanjutnya pekerjaan “pekerjaan apa yang selanjutnya bisa menjadi andalan mereka untuk menggantikan pekerjaan yang saat ini mereka tekuni yaitu menjadi petani kratom?”

Jika ada pekerjaan yang lain “apakah pekerjaan itu dapat menjamin kebutuhan sehari-hari mereka dan biaya pendidikan anak mereka hingga ke perguruan tinggi ?” Lalu pertanyaan selanjutnya “bagaimana nasib masyarakat yang hanya bisa berharap penghasilan dari budidaya kratom tanpa memiliki keterampilan lain dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan juga pendidikan anaknya?”

Petani kratom sangat membutuhkan jawaban dari pemerintah atas nasib mereka yang saat ini sedang dipertaruhkan. Keputusan dan tindakan apa yang akan pemerintah lakukan agar nasib petani kratom baik-baik saja.

Jawaban merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui para petani kratom agar mereka dapat menyingkirkan rasa cemasnya tentang bagaimana nasibnya nanti.

Pemerintah harus dapat mengambil keputusan yang dapat menguntungkan para petani kratom, supaya dengan begitu petani kratom dapat dengan mudah menerima keputusan pemerintah dan tidak merasa telah kehilangan satu-satunya sumber penghasilan.

Jika memang pada akhirnya budidaya tanaman kratom dilarang maka saya berharap pemerintah dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat yang dapat menjanjikan kehidupan layak, agar dapat memberikan peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan baru, memberikan pelatihan kepada masyarakat yang tidak memiliki keterampilan, sehingga masyarakat dapat memilih pekerjaan apa yang bisa mereka tekuni.

Selain itu, pemerintah juga harus bisa mengatasi masalah terkait harga karet dan sawit yang mengalami penurunan sehingga masyarakat juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari karet dan sawit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.