Gonjang-ganjing Virus Corona, Pilpres AS Memanas

Donald Trump saat pidato.
Sumber :
  • IG Donald Trump.

VIVA - Setelah 2 bulan berlalu, China mulai keluar dari wabah virus Corona. Sehingga memungkinkannya bisa berfokus menyelidiki asal usul Covid-19 ini.

Amicus Curiae Cuma Terakhir untuk Bentuk Opini dan Pengaruhi Hakim MK, Menurut Pengamat

Karena, pasien No1 tidak pernah mengunjungi pasar seafood sebelumnya.
Sampai akhirnya, banyak penelitian dalam Tiongkok maupun luar negeri berkesimpulan asal virus berkemungkinan besar dari luar.

Dari pengalaman kasus pasien pertama turis Jepang yang pulang dari Hawaii maupun penelitian Think Tank dari Kanada, Rusia, Australia maupun Tiongkok memperkuat kemungkinan tersebut. Karena Virus yang terjadi di Wuhan berkategori Corona-C.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Akibatnya, Dunia langsung mengarahkan perhatian ke Fort Detrick, Lab senjata biologis terbesar di dunia bermarkas di Maryland Amerika. Fort Detrick memiliki 5 jenis virus Corona terlengkap, dari kategori A,B,C,D dan E.

Dunia semakin mencurigai Paman Sam bukan tanpa alasan.
Karena Trump menutup Lab Fort Detrick ini tiba-tiba di bulan Agustus 2019.
Tanpa penjelasan atau alasan apapun. Bahkan, situs bersangkutan juga telah dihapus.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Itulah sebabnya, Kemenlu Jubir Tiongkok Lijian Zhao dalam Twitternya tanggal 12 Maret 2020 meminta penjelasan Amerika Serikat (AS) untuk transparan kepada dunia.

Kemenlu Jubir Tiongkok memberikan penjelasan lebih lanjut tentang proses menyebarnya virus yang berkemungkinan beroriginal dari Fort Detrick-Amerika ini:

Agustus 2019, Amerika menutup secara mendadak Fort Detrick, Lab senjata biologis terbesar di dunia tanpa penjelasan. Dan menghapus situs kemudian.

September 2019, Badan Intelijen Amerika CIA mengadakan latihan penanggulangan wabah Epidemi Global se-Amerika

Oktober 2019, pertandingan olahraga militer internasional yang diadakan di Wuhan dihadiri 100 negara.

Hal ini menimbulkan kecurigaan semakin mendalam dari masyarakat global.

Februari 2020 wabah terus meluas ke dunia global seperti Korsel, Jepang, Italia dan negara eropa lainnya termasuk Amerika sendiri.

Pada 10 Maret 2020, sebuah petisi yang diposting oleh netizen Amerika di situs web petisi Gedung Putih AS “We the People” mencantumkan serangkaian peristiwa besar baru-baru ini.

Pilpres AS Memanas

Donald Trump sewaktu Pilpres tahun 2016 pun merupakan underdog. Kenapa dia bisa menang? Saat itu ramai radikalisme Islam yang digaungkan Brigitte Gabriel sepanjang tahun 2016 pada malam election day, meletuslah demo 7 juta muslim di Jakarta, yaitu 411. Donald Trump mendapatkan demam sedunia, berita demo 411 masuk secara international. Donald Trump tiba tiba menang.

Sekarang Donald Trump tidak disetujui NATO untuk menyerbu Iran. Tidak juga China. Tapi Donald Trump perlu senjata pamungkas Hydroxychloroquine. Senjata ini mudah bilamana Trump tidak memecat dan membubarkan badan pengendali wabah international.

Trump menciptakan disparitas

Kekosongan informasi, sehingga dia bisa menciptakan demam sesaat 16 hari. Bulan Maret 2020 adalah permulaan Dewa Trump menyelamatkan dunia.
Selama 6 bulan kedepan dia memainkan duta hidroxychloroquine seolah-olah menjadi Kepala badan anti wabah international. Persis deman demo 411 sebanyak 7 juta muslim di belahan lain. (Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM, Alumni IPB Teknologi Pangan, dan Magister Manajemen Universitas Indonesia lulus 1989)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.