Cardlez, Aplikasi Fintech-nya Koperasi dan BPR

Cardlez Aplikasi Fintech -nya Koperasi dan BPR mempermudah masyarakat
Sumber :
  • vstory

VIVA - Kehadiran aplikasi m-banking mempermudah masyarakat saat hendak melakukan transaksi. Tampaknya semua sektor yang berhubungan dengan perbankan, koperasi dan sejenisnya sudah harus memiliki aplikasi m-banking.

Kiamat Diprediksi Ilmuwan Bakal terjadi Tahun 2026, Ini Penjelasannya

Aplikasi Cardlez bisa menjadi pilihan, aplikasi ini menjadi salah satu produk invelli yang sangat dibutuhkan koperasi, BPR dan masyarakat terlebih di masa PPKM seperti saat ini. Aplikasi ini memudahkan transaksi keuangan seperti pembukaan rekening dan pengajuan pinjaman, pembayaran asuransi, penarikan dana hingga manajemen saldo dan rekening.

Sebagai aplikasi m-banking, Cardlez membawa koperasi dan BPR ke tahap yang jauh lebih maju, mudah dan transparan. CEO Invelli Robert Injaya mengatakan Cardlez memungkinkan koperasi dan BPR tetap bekerja selama masa PPKM.

Menggenggam Kilau Emas, Kisah Inspiratif Yoki Hardian Tenggara

 "Dengan Cardlez, BPR dan koperasi tetap terhubung dengan anggotanya. Kita mendorong pengguna m-banking dan e-wallet apalagi di saat pandemi seperti sekarang. Kedepannya, peran aplikasi ini akan sangat vital mengingat semakin berkurangnya transaksi menggunakan cash," ujarnya.

 Sebagai m-banking pada umumnya, Cardlez memberikan alternatif terhadap penggunaan uang non cash. Efektivitas dan efisiensi dari aplikasi ini sangat tinggi dan berdampak besar, salah satunya mengurangi aktivitas fisik anggota Koperasi atau nasabah di lembaga-lembaga tersebut. Dan masyarakat bisa terhubung dari manapun melalui mobile phone.

Viral Wanita Ini Ngaku Ditipu Elon Musk, Uang Rp800 Miliar Melayang

 "Kita sedang berbicara mengenai peran teknologi terhadap kegiatan-kegiatan Koperasi dan BPR, yang mana Cardlez akan memberikan alternatif terbaik dalam kegiatan-kegiatan tertentu. Bahkan untuk memberikan tanda tangan sudah bisa dilakukan secara digital. Jadi, tidak hanya sebatas pada transaksi biasa melainkan pula aktivitas yang berhubungan dengan proses Verifikasi dan Otorisasi," tambah Robert.

Cardlez telah diintegrasikan dengan API 3rd Party seperti Virtual Account Bank, Core Banking, e- KYC dan Credit Scoring yang memungkinkan pengguna bisa melakukan proses-proses transaksi. Dengan adanya Virtual Account, anggota dan nasabah dapat mentransfer angsuran atau cicilan pinjaman sekaligus melakukan pencairan dana dari dan ke semua jenis bank.

E-KYC atau verifikasi identitas e-KTP yang dapat dilakukan melalui Cardlez merupakan hasil kerja sama Invelli dengan perusahaan PSrE (Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik). Begitu pun dengan Credit Scoring merupakan hasil kerjasama dengan perusahaan Credit Scoring yang terdaftar di OJK.

Cardlez bisa dikatakan sebagai fintech-nya koperasi dan BPR. Teknologi finansial ini memberikan keunggulan kompetitif, khususnya terhadap kedua lembaga keuangan tersebut, untuk bersaing dan mempertahankan fungsi-fungsinya.

Penggunaan aplikasi ini cukup sederhana karena semua fitur di dalamnya dirancang untuk dapat digunakan oleh semua komponen masyarakat. Dapat dikatakan aplikasi ini menjadi m-banking yang lebih lengkap dimana dalam satu aplikasi terdapat beragam fungsi pelayanan.

"Cara menggunakan Cardlez sangat simpel. Anggota dan nasabah hanya perlu men-download di mobile phone mereka dan sudah langsung digunakan. Dalam produk Invelli ada sistem Core Banking BPR dan koperasi yang namanya Microsys. Jadi bisa diibaratkan Microsys ini adalah otaknya, sementara Cardlez adalah ujung tombak aplikasinya," jelasnya.

Aplikasi Cardlez ditunjang dengan keamanan yang baik. Akun nasabah telah dilengkapi dengan  otorisasi transaksi menggunakan PIN dan password. Selain itu, pihak Invelli menjamin tingkat keamanan yang lebih komprehensif dari sisi infrastruktur maupun interkoneksi dengan sistem Core Banking BPR dan koperasi.

"Pada akhirnya, fitur-fitur di atas hanyalah sebagian kecil dari potensi digital yang bisa diberikan kepada Koperasi dan BPR. Hal ini dikarenakan semua sistem Cardlez yang kami rancang sudah memiliki koneksi Open-API, sehingga memungkinan Koperasi dan BPR terhubung dengan pihak manapun (misalnya perusahaan P2P Lending) untuk mengembangkan bisnisnya lebih luas," tutup Robert.

 

 

 

Presiden Jokowi menerima CEO Microsoft Satya Nadella di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 30 April 2024.

Jokowi Tawarkan CEO Microsoft Bangun Pusat Riset Teknologi di IKN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima CEO Microsoft, Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 30 April 2024. Pada kesempatan itu, Jokowi mengajak.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.