VIVAnews - Pemerintah berambisi melipatgandakan ekspor mobil ke Thailand yang selama ini dikenal sebagai basis penting otomotif di Asean. Dengan demikian, ekspor mobil ditargetkan mencapai 9 ribu unit dari realisasi ekspor ke Thailand pada 2008 yang mencapai 4.500 unit.
"Itu memang target Departemen Perindustrian, tapi perlu dipertimbangkan juga seberapa banyak impor mobil kita dari Thailand," kata Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Depperin Budi Darmadi usai peluncuran ekspor perdana 1.000 unit Honda Freed di Karawang, Jawa Barat, Senin, 14 Desember 2009.
Indonesia mengimpor mobil (CBU) dari Thailand per tahun mencapai 52 ribu, sebanyak 11 kali lipat dari ekspor Indonesia ke Thailand. "Jadi (neraca perdagangan) tidak seimbang, makanya kita mau buat imbang," ujar Budi.
Untuk menyeimbangkan neraca perdagangan (trade balance) tersebut, Budi meminta Thailand tidak melakukan restriksi (hambatan) terhadap ekspor mobil Indonesia. "Thailand tidak boleh hambat ekspor kita ke sana karena selama ini kita tidak menghambat ekspor mereka masuk Indonesia," ujarnya.
Thailand kerap melakukan inspeksi ke pabrikasi Indonesia untuk melihat standar dan kualitas produk otomotif nasional, sebelum melakukan impor.
Apakah Indonesia akan melakukan hal serupa pada ekspor mobil dari Thailand, Budi enggan menjawab. "Kami sudah punya cara-cara agar ekspor ke Thailand naik tapi sebaliknya impor dari Thailand bisa ditekan," kata Budi tanpa membeberkan detailnya. Ekspor mobil ke Thailand didominasi mobil segmen MPV (multi purpose vehicle).
Budi menjelaskan, dari total ekspor mobil Indonesia sebanyak 100 ribu unit per tahun sebanyak 18-20 ribu menyasar pasar Asean. Sisanya, 80 persen ke negara lain seperti Timur Tengah, Afrika, dan Asia Pasifik.
Selain Honda dengan Freed, Jazz, dan CR-V, prinsipal otomotif di Indonesia juga telah melakukan ekspor ke pasar Asean. Di antaranya, Daihatsu (Gran Max dan Xenia), Toyota (Innova dan Fortuner), Suzuki (APV dan Carry), Hyno, dan Hyundai, dan Nissan Livina.
hadi.suprapto@vivanews.com
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Timnas Indonesia U-23 menang secara heroik atas Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Jumat 26 April 2024. Garuda
Akibat perbuatannya MA dijerat dengan pasal 480 ayat (1) ke-1e dan 2e KUHP tentang Penadah Hasil Kejahatan. Sedangkan DY dan RE sama-sama dijerat dengan pasal 372 dan 378
Perusahaan Rokok Asal Korea Investasi Pembangunan Pabrik Senilai Rp6,9 Triliun di Pasuruan
Malang
24 menit lalu
Perusahaan asal Korea, KT&G menginvestasikan modal senilai Rp6,9 triliun untuk membangun pabrik rokok ke-2 dan ke-3 di kawasan Pasuruan Industri Estate Rembang (PIER)
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, buka taktik tim asuhannya bisa mengandaskan Korea Selatan di perdelapan Final Piala Asia U23, pada Jumat dini hari, 26 April 2024
Selengkapnya
Isu Terkini