- http://paintsthefuture.com
VIVAnews - Perdagangan perdana saham Facebook Inc di bursa saham Nasdaq Amerika Serikat tak berjalan sesuai rencana. Saham Facebook ditutup pada level US$38,23 atau naik tipis dari harga perdananya sebesar US$38 per lembar.
Seperti dikutip laman reuters.com, Sabtu, 19 Mei 2012, saham Facebook sempat menyentuh harga perdananya setengah jam sebelum penutupan bursa.
Kendati kurang memuaskan, Facebook tetap mampu mencetak rekor pada perdagangan saham kemarin. Volume perdagangan Saham Facebook tercatat mencapai 576 juta lembar atau rekor baru di bursa saham AS.
Sejumlah pialang pasar modal mengaku, pelepasan saham Facebook dilaksanakan pada waktu yang kurang tepat dimana pasar modal dunia tengah dalam kondisi melemah.
"Bertambahnya jumlah saham yang dilepas menjadi hal negatif bagi kami," kata Chief Investment Officer dari Solaris Asste Management, Tim Ghriskey.
Pada awal perdagangan perdananya kemarin, saham perdana Facebook sempat menguat ke level US$42,05 atau naik sekitar 11 persen. Padahal banyak analis yang memperkirakan saham Facebook bakal melonjak antara 30-50 persen.
Sayangnya, ketangguhan saham Facebook tak bertahan lama ditengah hiruk-pikut perdagangan di lantai bursa. Langkah saham sempat melempem bahkan hampir kembali ke harga perdananya.
"Kenaikkan harga 15 hingga 20 persen adalah hal yang paling mungkin," kata professor bidang keuangan dari Universitas Notre Dame, Tim Loughran sebelum perdagangan saham Facebook dimulai.
Perdagangan saham Facebook sempat mengalami gangguan setelah adanya penundaan dalam pembukaan cetak yang mendorong kecemasan di antara pedagang dan penonton di luar Nasdaq, perusahaan akhirnya bisa kembali melihat harga saham diperdagangkan pada level US$42,05 atau naik dari harga perdananya.
Dari aksinya melepas saham ke publik, perusahaan milik Mark Zuckerberg ini memperoleh dana segar sebesar US$18,4 miliar sekaligus mencetak salah satu rekor IPO terbesar di AS.
Dengan valuasi mencapai US$104 miliar, Facebook menjadi perusahaan AS pertama yang bisa memulai debut dengan mencetak rekor valuasi diatas US$100 miliar.
