Ekspor AS ke Iran Naik di Tengah Sanksi Ekonomi

Mural di tembok bekas Kedutaan Besar AS di Tehran Iran
Sumber :
  • REUTERS/Raheb Homavandi

VIVAnews - Fenoma tak lazim terjadi pada perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran. Meski memberlakukan sanksi ekonomi bagi Iran, nilai ekspor produk AS ke negara Timur Tengah ini justru melonjak hingga 32 persen. 

Data BPS AS (Census Bureau) seperti dikutip dari laman Reuters, Senin, 15 Oktober 2012 menunjukan, nilai perdagangan AS ke Iran sepanjang 8 bulan pertama 2012 tercatat mencapai US$199,5 juta, atau naik US$48,7 juta dibandingkan setahun sebelumnya. Kenaikan itu dipicu oleh melonjaknya penjualan gandum dari AS. 

Laporan AS ini tentu saja mengherankan di tengah upaya pemerintah Adi Kuasa ini menekan dan mengisolasi perekonomian AS lewat sanksi ekonomi akibat tuduhan pengayaan nuklir.

Kenaikan nilai ekspor AS ini menutup sejumlah penurunan laju ekspor dari produk-produk kemanusian seperti obat-obatan. Eksportir selama ini menyalahkan kebijakan pemerintah AS yang mempersulit pembayaran importir Iran karena sanksi di sektor keuangan.

Namun, data terbaru ini juga menunjukan kabar positif bahwa AS masih memperkenankan ekspor produk konsumsi seperti produk susu dan perlengkapan kesehatan. Penjualan dalam jumlah besar ini diperkenankan setelah memperoleh izin dari Departemen Keuangan AS.

Data BPS AS menunjukan, penjualan terbesar AS ke Iran sampai Agustus 2012 berasal dari gandum dan bahan pangan lain dengan nilai US$89,2 juta. Setahun yang lalu, AS hanya menjual mengekspor jagung dengan nilai perdagangan US$21 juta.

Jika data perdagangan gandum ini dikeluarkan, ekspor AS ke Iran selama Agustus justru menurun bahkan menunjukan penurunan tajam pada beberapa produk.

Selain gandum, ekspor produk AS ke Iran yang mengalami pertumbuhan adalah susu dan produk turunannya, mentega, minyak sayur, lemak yang naik dua kali lipat dari US$7,8 juta menjadi US$20,3 juta.

Walau Iran masih diperkenankan mengimpor sejumlah produk, eksportir AS terus mengeluhkan sulitnya pembayaran dari perbankan besar Iran akibat masuk daftar hitam AS. Bank-bank Iran ini dicurigai memberikan pendanaan bagi aktifitas terorisme dan program nuklir.

Saat ini sejumlah bank di Iran memang tak masuk daftar hitam AS. Namun mereka termasuk golongan bank kecil dengan akses terbatas pada mata uang asing.

Sindir Wanita Berhijab Pakai Rok Sebetis di Mal, Kartika Putri: Ini Aku yang Ketinggalan Zaman?

"Sanksi administrasi yang dikenakan pada Iran telah menciptakan blokade perbankan yang justru mendukung program-program kemanusian," kata Pejabat Legislatif untuk kebijakan Timur Tengah dari Friends Committe on National Legislation, Kate Gould.

Eks Gelandang Persib Bandung, Michael Essien (kanan).

Jatuh Bangun Como: Dari Istri Eks Bintang Persib, Dibeli Orang Kaya RI hingga Promosi ke Serie A

Como 1907 yang baru saja memastikan tiket promosi ke Serie A ternyata begitu lekat dengan Indonesia. Dari mulai eks gelandang Persib Bandung hingga orang kaya Indonesia

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024