Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merasa gerah terhadap segala bentuk investasi bodong yang menimbulkan kerugian pada masyarakat. Oleh karena itu, OJK akan bekerja sama dengan lembaga pemerintah lain untuk mengedukasi masyarakat agar tak mudah tergiur tawaran investasi yang memberi iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat.
"Biasanya masyarakat tergiur oleh investasi yang cepat," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, dalam seminar di Batam, Kepulauan Riau, Jumat 1 Maret 2013.
"Biasanya masyarakat tergiur oleh investasi yang cepat," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, dalam seminar di Batam, Kepulauan Riau, Jumat 1 Maret 2013.
Selain itu, OJK akan bekerja sama dengan kepolisian untuk memperkuat penyidikan kasus-kasus di industri keuangan. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sebagai peresmian kerja sama dengan kepolisian ini akan dilaksanakan pekan depan.
"Dengan demikian, kepolisian dan OJK dapat menangani isu-isu yang terkait kegiatan ilegal lembaga keuangan," ujar Muliaman.
Namun, menurut Muliaman, kesadaran masyarakat terhadap ragam investasi tetap perlu ditingkatkan. Dengan mengetahui bagaimana berinvestasi yang baik, masyarakat akan lebih waspada terhadap penipuan dan terhindar dari kerugian. Ini cara yang paling efektif untuk mengurangi kasus-kasus investasi bodong.
Pendidikan pada masyarakat, menurut Muliaman, perlu melibatkan banyak kementerian-kementerian terkait, terutama kementerian pendidikan agar bisa menambahkan kurikulum baru terkait sistem keuangan.
"Kemudian, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, untuk memberikan edukasi kepada TKI-TKI kita," kata Muliaman. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain itu, OJK akan bekerja sama dengan kepolisian untuk memperkuat penyidikan kasus-kasus di industri keuangan. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sebagai peresmian kerja sama dengan kepolisian ini akan dilaksanakan pekan depan.