Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Perusahaan minyak milik pemerintah Malaysia, Petroliam Nasional Bhd atau Petronas, untuk kali pertama mengumumkan kerugian kuartalan, akibat turunnya harga minyak mentah dan melemahnya nilai tukar.
Pada periode tiga bulan yang berakhir 31 Desember 2014, Petronas mencatatkan kerugian bersih 7,3 miliar ringgit (Rp26,15 triliun) dibanding keuntungan sebesar 12,8 miliar ringgit (Rp45,86 triliun) pada tahun lalu. Pendapatan kuartalan menjadi 79,38 miliar ringgit dari sebelumnya 84,81 miliar ringgit.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Pada periode tiga bulan yang berakhir 31 Desember 2014, Petronas mencatatkan kerugian bersih 7,3 miliar ringgit (Rp26,15 triliun) dibanding keuntungan sebesar 12,8 miliar ringgit (Rp45,86 triliun) pada tahun lalu. Pendapatan kuartalan menjadi 79,38 miliar ringgit dari sebelumnya 84,81 miliar ringgit.
Catatan kerugian sebagai akibat lemahnya harga minyak dunia. Ditambah lagi kurang kuatnya nilai tukar ringgit terhadap dolar Amerika Serikat. Petronas telah memangkas investasi sebesar 10-15 persen tahun ini.
"Itu berkaitan dengan harga minyak yang diprediksi terpuruk ke level US$55 per barel," ujar Direktur Petronas, Shamsul Azhar Abbas, dikutip
, Jumat 27 Februari 2015. (art)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
Tiongkok Tambah Cadangan, Harga Minyak Tembus US$61/Barel
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Catatan kerugian sebagai akibat lemahnya harga minyak dunia. Ditambah lagi kurang kuatnya nilai tukar ringgit terhadap dolar Amerika Serikat. Petronas telah memangkas investasi sebesar 10-15 persen tahun ini.
