Dinilai Potensial, Koperasi Karyawan Perlu Dibantu

Koperasi Jasa Perkumpulan Pengusaha Rental Indonesia
Sumber :
  • Dian Tami

VIVA.co.id – Deputi bidang Kelembagaan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Choirul Djamhari menilai Koperasi Karyawan (Kopkar) dapat menjadi pendorong koperasi di seluruh Indonesia. Karena itu, Kopkar patut mendapat perhatian bersama baik dalam hal melakukan pembinaan, pelatihan maupun akses perbankan. 

Kementan Dorong Pembentukan Koperasi Guna Bantu Petani Banyuasin Kembangkan Usaha

"Saatnya, kita beri perhatian Kopkar, karena cukup lama Kopkar ini belum banyak kita sentuh pembinaanya dalam artian program diperlukan Kopkar," kata Choirul melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat 8 April 2016.

Ia menilai, Kopkar penting menjadi perhatian, karena jumlahnya cukup potensial, sebarannya merata dan sebagian besar kegiatan usahanya berorientasi pada kebutuhan anggotanya. Dari jumlah 14.252, Kopkar mampu mencatat volume usaha mencapai Rp25.361 triliun, dengan sisa hasil usaha (SHU) Rp11.692 triliun.

Dorong Ekspor UMKM, Bea Cukai Jalin Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah

"Sebaran keberadaan Kopkar itu sangat berkaitan dengan lokasi industri, sebagai contoh di Karawang saja itu jumlah Kopkar 280, kemarin sekitar 100 dari jumlah itu mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan). Karena itu, ciri khas Kopkar sebagaian besar melaksanakan usaha simpan pinjam dan serba usaha," kata Choirul. 

Meski begitu, ia menyadari Kopkar memiliki kelemahan dari sisi manajerial. Karena itu, Kemenkop UKM akan memberikan bimbingan teknis, menyediakan tenaga pendamping untuk melakukan pelatihan dan pendidikan guna meningkat kapasitas SDM pengurus. 

Presiden KSPSI Harap Kemandirian Organisasi Buruh Terbangun Lewat Koperasi

"Karena, belum semua Kopkar belum punya kompetensi pengelolaan koperasi, karena mereka sebagaian besar adalah karyawan. Kalau ini dipahami oleh pemimpinan perusahaan, maka ini akan ada penugasan khusus untuk mengurus koperasi," ungkap Choirul.

Kemenkop UKM juga akan membuka akses Kopkar dengan perbankan. Dengan memiliki ciri khas yang bersifat homogen, Kopkar akan ideal bila dibuka akses kerja sama dengan pihak perbankan. Apalagi, kalau perbankan yang gencar mencari nasabah.  

"Mereka memiliki karaterisitik, anggotanya adalah karwayan, atau pegawai perusahaan ini bersifat homogen. Sisi manfaat ini adalah bahwa punya tingkat keamaan lumaya tinggi dan administrasi yang baik," tuturnya.

Untuk diketahui, Kopkar saat ini berjumlah 14.252, dengan jumlah anggota sebanyak 1586.611, dan sebarannya merata di seluruh Indonesia. Jawa Barat tercatat sebagai Provinsi dengan jumlah Kopkar terbanyak, yaitu 2.494, sedangkan Maluku Utara merupakan Provinsi dengan jumlah Kopkar paling sedikit yaitu 20. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya