Utang Luar Negeri RI Meningkat Jadi US$319 Miliar

Ilustrasi utang.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2016 tercatat sebesar US$319 miliar atau tumbuh 6,3 persen (yoy). Berdasarkan jangka waktu asal, ULN berjangka panjang meningkat, dan ULN berjangka pendek mengalami penurunan. Sementara berdasarkan kelompok peminjam, ULN sektor publik meningkat, sedangkan ULN sektor swasta masih mengalami penurunan.

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya

Menurut laman bi.go.id, Jumat, 17 Juni 2016, posisi ULN Indonesia didominasi oleh utang jangka panjang. ULN berjangka panjang pada April 2016 mencapai US$279,3 miliar atau 87,6 persen dari total ULN, tumbuh 8,3 persen secara year on year (yoy) dari pertumbuhan pada Maret yang mencapai 7,9 persen secara yoy.

Sementara untuk ULN berjangka pendek pada April 2016 tercatat sebesar US$39,7 miliar atau 12,4 persen dari total ULN, turun 5,5 persen secara yoy setelah pada Maret lalu juga mengalami penurunan di angka 8,4 persen secara yoy.

Utang Luar Negeri RI Naik 2,7 Persen, Ini Sederet Pemicunya

Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada April 2016 masih cukup sehat, namun perlu terus diwaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional. Ke depan, bank sentral akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta.

Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan, bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makro ekonomi nasional.

Utang Luar Negeri RI Naik Lagi, Tembus Rp 6.237 triliun

Sementara berdasarkan kelompok peminjam, posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN sektor swasta. Pada akhir April 2016, posisi ULN sektor swasta tercatat sebesar US$165,2 miliar atau 51,8 persen dari total ULN. Posisi ULN sektor publik sebesar US$153,8 miliar atau 48,2 persen dari total ULN.

Bank sentral menyatakan, posisi ULN sektor swasta masih mengalami penurunan 1,1 persen secara yoy pada April 2016, setelah pada bulan sebelumnya turun satu persen. Sementara ULN sektor publik, tumbuh 15,7 persen secara yoy, atau meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 14 persen secara yoy.

Pada sektor swasta, posisi ULN pada April 2016 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76 persen.

Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pertumbuhan tahunan ULN sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas dan air bersih tercatat mengalami peningkatan. Sementara untuk ULN sektor keuangan dan pertambangan masih menurun.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya