Harga Pangan Mulai Turun, Polling Inflasi Juni 0,49 Persen

Ilustrasi kulit beras
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Turunnya sejumlah harga bahan pangan selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri memberikan kontribusi positif terhadap turunnya tekanan inflasi. Rendahnya harga itu membuat tekanan inflasi Juni 2016 lebih rendah dibandingkan periode inflasi di bulan Ramadan tahun lalu.

Agustus 2022 Indonesia Deflasi, Tapi Ada Komoditas Penyumbang Inflasi

Demikian ungkap empat ekonom dari Bank Mandiri, Permata, DBS, dan Indosurya Sekuritas kepada VIVA.co.id Kamis kemarin. Mereka menunjukkan tekanan inflasi keseluruhan Juni 2016 diperkirakan lebih rendah dibandingkan perkiraan inflasi Bank Indonesia awal Juni yang mencapai 0,59 persen.

Dari empat responden tersebut, hanya satu responden yang memprediksi inflasi Juni 2016 Month-on-month (mom) mencapai 0,53 persen, sedangkan responden lainnya memperkirakan inflasi ada dibawah 0,5 persen. Dari hasil polling tersebut inflasi mom sebesar 0,49 persen, sedangkan year-on-year (yoy) mencapai 3,52 persen.   

Memotret Lonjakan Harga di Hari Raya Idul Fitri

Ekonom PT Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan perkembangan harga pangan yang cenderung menyumbang besar pada Inflasi Ramadan bulan ini cenderung menurun. Hal tersebut ditunjukkan dengan penurunan harga beras sebesar 2,5 persen, bawang merah 10,6 persen dan harga daging.

“Biasanya rata-rata inflasi bulanan sebelum Idul Fitri dapat mencapai 0,55 persen, sedangkan untuk bulan ini lebih kepada harga pangan yang turun diakhir bulan,” jelas dia kepada VIVA.co.id.

Suku Bunga Acuan AS Agresif, Rupiah Dibayangi Pelemahan

Sementara untuk inflasi inti, Josua menilai cenderung stagnan di level 3,41 persen yang dipengaruhi ekspektasi inflasi yang terjaga, sementara kenaikan harga emas di offset oleh penguatan nilai tukar rupiah. Sedangkan administered price cenderung stabil seiring belum adanya adjustmen harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Hal senada disampaikan, Chief Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy yang mengatakan untuk bulan ini inflasi MoM memang cenderung lebih rendah dari tahun sebelumnya. Ini cukup baik karena inflasi dapat diredam di saat Ramadan dan Idul Fitri yang setiap tahunnya selalu meningkat.

“Dari sini memang harga makanan terkendali, apalagi Pemerintah rajin dan agresif dalam melakukan intervensi di pasar. Dari data yang kami peroleh harga makanan seperti cabai cenderung turun dan itu berdampak baik ke inflasi dan bisa lebih bawah dari prediksi BI,” jelasnya.

Kemudian, Ekonom Bank DBS Gundy Cahyadi mengungkapkan tekanan yang lebih rendah saat Ramadan ini diperkirakan dapat membuat inflasi hingga akhir tahun tetap di kisaran 4 persen. Kami perkirakan pada akhir tahun ini mencapai 4,4 persen sedangkan 2017 nanti ada di 5,2 persen.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya