Sepanjang 2016, Sritex Capai Penjualan Rp9,08 triliun

PT Sri Rejeki Isman atau Sritex
Sumber :
  • sritex.co.id

VIVA.co.id – PT Sri Rejeki Isman Tbk atau lebih dikenal Sritex, perusahaan tekstil dan garmen terbesar se-Asia Tenggara yang terintegrasi secara vertikal, kembali mencatat pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Sritex pada 2016 membukukan penjualan sebesar US$680 juta setara Rp9,08 triliun atau naik 7,7 persen dibanding penjualan 2015 sebesar Rp630,3 juta.

Ini Produsen Baju Tempur Indonesia Langganan Militer Dunia

Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk, Iwan Setiawan Lukminto mengatakan capaian tersebut terjadi karena adanya hasil dari peningkatan kapasitas produksi, efisiensi dan fokus pada penjualan produk-produk bernilai tambah tinggi khususnya produk segmen benang, kain jadi dan pakaian jadi.

Menurut dia, ketiga produk tersebut masing-masing meningkat sebesar 6,3 persen untuk benang, 3,4 persen kain jadi dan 28,5 persen pada pakaian jadi. Kenaikan tersebut antara lain disebabkan penambahan kapasitas produksi Perseroan dan beroperasi lebih cepat daripada yang dijadwalkan sebelumnya khususnya divisi benang, kain mentah dan pakaian jadi.

Yang Bikin Shin Tae-yong Terusik saat Indonesia Kalahkan Korea Selatan

“Kami berhasil mencatatkan penjualan sebesar US$680 juta pada 2016, meningkat sebesar US$46,6 juta atau 7,7 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Rp630,3 juta),” jelas Iwan dalam keterangannya, pada Selasa 14 Maret 2017. 

Perseroan, tambah Iwan, menargetkan pertumbuhan penjualan lima hingga delapan persen selama 2016. “Artinya, kami mampu tumbuh mendekati target tertinggi di tengah situasi global yang sangat tidak menentu, hal ini membuktikan bahwa strategi yang kami jalankan mampu mengantisipasi situasi yang terjadi baik di tingkat nasional maupun global.” tegasnya.

5 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar

Iwan mengungkapkan, dengan terapkan strategi yang fokus pada penjualan atas produk-produk bernilai tambah tinggi, seperti kain jadi dan pakaian jadi. Maka, lanjutnya, kontribusi penjualan kedua segmen ini melonjak masing-masing sebesar 26 persen dan 26 persen sehingga total menjadi 52 persen.

Kemudian, upaya efisiensi pada proses produksi dan biaya-biaya pada 2016 juga sudah menunjukkan hasil berupa peningkatan margin laba operasi menjadi 17 persen di bandingkan 2015 sebesar 15,5 persen. Laba bersih Sritex untuk tahun 2016 tercatat sebesar US$59,4 juta atau meningkat dari 2015 sebesar US$55,7 juta. 

“Peningkatan penjualan juga menyebabkan peningkatan laba operasional menjadi US$59,4 juta, dari tahun sebelumnya sebesar US$55,7 juta,” jelas Iwan.

Kontribusi Ekspor 

Sementara itu, terkait dengan perluasan pasar ekspor, Iwan menyatakan bahwa program tersebut cukup berhasil mengingat adanya peningkatan kontribusi penjualan ekspor menjadi 52 persen dari total penjualan selama tahun 2016 dari sebelumnya sebesar 50 persen.

“Dengan bertambahnya kapastitas produksi maka di tahun 2017, kami menargetkan penjualan ekspor bisa berkontribusi sampai 56 persen dari total penjualan. Selain itu kami juga mengembangkan pasar ekspor baru dengan menambah portfolio pelanggan global,” tegas Iwan.

Penambahan portfolio pelanggan global tersebut didukung oleh program diversifikasi perusahaan yang mengembangkan inovasi produk-produk baru seperti: tas, ransel, sleeping bag, sarung tangan, tenda, IPP set (Integrated Personal Protection set) yang digunakan oleh tentara khusus, pakaian CBRN (chemical, biological, radiation and nuclear) dan juga pakaian anti-stain yang digunakan oleh juru masak serta produk-produk lainnya.

“Sedangkan untuk pakaian militer, Perseroan telah memproduksi pakaian militer dengan spesifikasi tinggi seperti anti-infra merah, anti nyamuk, anti bakteri, tahan api dan tahan basah,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya