Dubes AS Tak Ambil Pusing Bocoran WikiLeaks

Dubes AS, Scot Marciel
Sumber :
  • ANTARA/Fanny Octavianus

VIVAnews - Amerika Serikat (AS) yakin bahwa rentetan informasi dari laman WikiLeaks tidak akan mengganggu hubungan dengan negara-negara lain, termasuk dengan Indonesia.

Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Butuh Dukungan Rakyat dan Parpol untuk Wujudkan Janji Kampanye

Namun, pemuatan kumpulan informasi itu, yang diklaim WikiLeaks adalah bocoran memo rahasia pemerintah AS, diakui bisa merusak "diplomasi baik" yang dibangun AS.

Demikian menurut Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel. Dia mengaku tidak begitu ambil pusing dengan bocoran WikiLeaks itu, yang disebut-sebut juga memiliki bocoran memo diplomatik dari Kedutaan Besar AS di Jakarta. Otentisitas semua informasi itu juga dipandang masih diragukan. 

“Kami belum mengkonfirmasi mengenai otentisitas dokumen-dokumen yang dibocorkan, sehingga belum terlalu memusingkan," kata Marciel usai menghadiri pembukaan Pusat Kebudayaan AS, @america, di Jakarta, Kamis 2 Desember 2010.

Kendati demikian, Marciel menilai bahwa publikasi dari WikiLeaks itu bisa mengganggu diplomasi AS. "Harus diakui, ini adalah tindakan yang merugikan, terutama terhadap hubungan diplomasi baik yang dijalin AS dengan negara-negara lain,” ujar Marciel, yang baru resmi menjadi Dubes AS untuk RI pada 21 September 2010.

Mengenai kemungkinan adanya bocoran kawat diplomatik yang menyangkut Indonesia, Marciel menyatakan tidak khawatir hal tersebut akan berdampak buruk terhadap hubungan AS-Indonesia. Dia mengatakan bahwa kedua negara telah menjalin hubungan yang cukup baik, sehingga masalah kecil tidak akan berdampak besar.

“Indonesia dan Amerika memiliki hubungan yang cukup baik dan erat. AS sendiri mempunyai beberapa agenda yang akan menguntungkan kedua negara, diantaranya adalah untuk mendukung kesuksesan yang positif di negara Indonesia,” ujar Marciel.

Wikileaks mengungkapkan bahwa satu set informasi itu terdiri dari 251.287 memo diplomatik dan terdiri dari 261.276.536 kata. "Ini tujuh kali lebih banyak dari 'The Iraq War Logs,' yang merupakan bocoran informasi rahasia yang sudah dipublikasikan sebelumnya," tulis Wikileaks.

Satu set dokumen itu menghimpun laporan kawat diplomatik dari tanggal 28 Desember 1966 hingga 28 Februari 2010. Kumpulan data berasal dari 274 Kedubes, konsulat, dan kantor misi diplomatik AS di mancanegara.

Surat kabar Inggris yang memuat secara khusus bocoran WikiLeaks, The Guardian, mendata bahwa 3.059 memo berasal dari Kedutaan Besar AS di Jakarta. Namun, hingga kini, belum semua bocoran memo dimuat, termasuk yang dari Jakarta.

Baca juga "RI Tak Perlu Reaktif atas Bocoran WikiLeaks"

Monumen Pancasila Sakti

Komnas Perempuan Harapkan Penyelesaian Nonyudisial Pelanggaran HAM Berat Diperpanjang

Komnas Perempuan berharap pelaksanaan rekomendasi penyelesaian nonyudisial pelanggaran HAM yang berat dapat diperpanjang, termasuk untuk periode kepemimpinan berikutnya.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024