VIVAnews - Pemerintah Rusia berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dagang dengan Indonesia di masa depan. Upaya ini terkait tren positif peningkatan nilai dagang dua negara dalam beberapa tahun terakhir.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y Galuzin, di Jakarta, Kamis 7 Februari 2013, mengatakan, kerja sama dagang kedua negara pada 2011 mencapai US$2,2 miliar. Nilai ini meningkat menjadi US$2,6 miliar pada 2012.
"Saya optimistis terhadap prospek hubungan kerja sama internasional kedua negara lima tahun ke depan. Karena, kedua negara sekarang tengah melakukan modernisasi ekonomi dan meningkatkan dasar yang solid untuk kerja sama yang saling menguntungkan," kata Galuzin.
Sektor utama dalam hubungan kedua negara di antaranya adalah transportasi, pertambangan, sumber daya alam, pendidikan, dan pariwisata. Kedua negara, Galuzin menambahkan, juga tengah membicarakan peluang investasi Rusia di bidang perakitan kendaraan bermotor di Indonesia.
Untuk transportasi, Rusia sejak Februari 2012 telah menandatangani kerja sama untuk pembangunan rel kereta di Kalimantan Timur. Untuk saat ini, rel itu digunakan untuk moda pengangkutan barang tambang dari perusahaan pertambangan. Di masa depan, rel ini bisa digunakan sebagai moda transportasi warga.
Di bidang pendidikan, dia melanjutkan, antara 2012-2013 ada 50 pelajar Indonesia yang mendapatkan beasiswa ke Rusia. Sementara itu, untuk pariwisata, sekitar 9.000 wisatawan Rusia datang ke Indonesia pada 2011, dan terus meningkat jumlahnya pada 2012.
Indonesia menjadi salah satu fokus utama perdagangan Rusia di Asia selain China, India, dan Vietnam. Sasaran itu, menurut Galuzin, adalah bentuk kebijakan Rusia di Asia Pasifik, menyusul perubahan geopolitik dan keseimbangan kekuatan yang tengah mengalami masa transisi. (art)
Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, Arab Saudi Tersingkir
Indonesia U-23 vs Uzbekistan U-23 akan jadi sajian di semifinal Piala Asia U-23 2024. Duel kedua tim akan dilangsungkan di Abdullah Bin Khalifa Stadium, Qatar.
