"Busway Hanya Proyek Transisi"

Bus Trans Jakarta mengantri di halte Harmoni.
Sumber :
  • ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo

VIVAnews - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida S Alisjahbana mengungkapkan untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta diperlukan sistem transportasi massal yang terintegrasi antar moda trasportasi lain.

Jadi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta tidak cukup hanya mengandalkan sarana transportasi bus Transjakarta sebagai solusi menyelesaikan kemacetan.

Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, Arab Saudi Tersingkir

Sebab, selain daya tampung Transjakarta masih sangat minim, Transjakarta hanyalah program transisi hingga proyek MRT (Mass Rapid Train) rampung pada tahun 2015. "Busway hanya program transisi sambil menunggu proyek MRT rampung," ujar Armida dalam diskusi Nasional "Pembangunan Ibukota Jakarta Dalam Perspektif Nasional" di Gedung Bappenas, Jumat, 23 Juli 2010.

Dengan keberadaan MRT nantinya, masalah kemacetan diharapkan bisa diurai. Sebab, kapasitas MRT sangat banyak dibanding bus Transjakarta. "Kalau daya tampung busway maksimal hanya 100 penumpang sekali perjalanan, kalau MRT kan daya tampungnya lebih besar," ujar Armida.

Setelah MRT dapat berjalan, dilanjutkan dengan integrasi antara moda transportasi lainnya seperti Busway dan KRL sehingga sistem transportasi dapat berjalan optimal.

Untuk membangun sistem transportasi yang terintegrasi ini tidak bisa hanya melempar tanggung jawab ke Pemda DKI, melaihkan diperlukan kerjasama pemerintah pusat serta pemerintah daerah sekitar Jakarta.

Mendukung Perkembangan Voli Indonesia melalui Kiprah Megawati dan Fun Volleyball 2024

"Tidak bisa hanya DKI saja yang dibebankan, karena comuter (penumpang) yang bekerja di DKI menetap di wilayah sekitar Jakarta," ujar Armida. (umi)

Polisi bekuk pelaku begal yang bacok siswa SMP di Depok

Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu

Begal itu menyasar pelajar dan perempuan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024