- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Markas Besar Polri berencana melanjutkan penyelidikan di lokasi ledakan tabung gas Jalan Mindi 2, Koja, Jakarta Utara, Rabu pagi ini, 25 Agustus 2010. Demikian diungkapkan Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Utara, Komisaris Polisi, Susatyo Purnomo.
Diungkapkan, penyelidikan pada hari ini dilakukan karena hasil olah TKP kemarin dinilai belum lengkap. Pada penyelidikan kemarin, kata Susatyo, tim Puslabfor mengambil sejumlah sampel bukti dari lokasi, seperti pecahan tabung gas, untuk diteliti di laboratorium. Namun, hasilnya belum dapat diumumkan.
Ledakan tabung gas maut itu terjadi kemarin sekitar pukul 10.00 WIB; nyaris berbarengan dengan ledakan gas di sepanjang Jalan Menteng Raya, Cikini, Jakarta Pusat.
Dua orang dinyatakan tewas dalam kasus Koja, sementara 11 lainnya luka-luka. Ledakan tidak hanya merenggut nyawa manusia, sejumlah rumah penduduk di sekitar lokasi juga rusak.
Paska ledakan, polisi telah meminta keterangan dua saksi mata, yakni Abdul Manaf (pemilik rumah) dan Hilal (pemilik rumah di sebelah agen).
Selain belum dapat memastikan penyebab ledakan gas, kepolisian juga belum menetapkan siapa tersangka kasus ini.
"Saat ini kami masih menyelidiki asumsi rusaknya regulator akibat perlakuan kasar para pekerja saat menurunkan tabung dari kendaraan," kata Kapolres Jakarta Utara, Komisaris Besar, Andap Budi Revianto, kemarin sore.
Menurut Andap kerusakan regulator yang membuat gas bocor akan sangat berbahaya bila terkena percikan api. Apalagi, jika tekanan gas yang bocor itu kuat, maka dapat menimbulkan ledakan. (Laporan: Arnes Ritonga, Jakarta Utara | kd)
Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) menegaskan komitemnnya terus mengoptimalkan peran Srikandi jadi penggerak finansial.
