- VIVAnews/Maryadi
VIVAnews - Manajemen Express Group membantah keterlibatan awaknya dalam operasi taksi ilegal di Bandara Soekarno Hatta.
Menurut Direktur Operasional Express Group, Herwan Gozali, selama ini pihaknya selalu menjalankan dan mengikuti prosedur dengan memasang stiker taksi bandara sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pengelola.
"Melihat fakta ditemukannya taksi Express dengan stiker palsu, maka kami memastikan bahwa tidak ada satupun karyawan Express Group yang terlibat dan tidak ada sarana yang digunakan untuk memfasilitasi tindakan ilegal tersebut," tulis Gozali dalam rilis yang diterima VIVAnews.com, Kamis 26 Mei 2011.
Gozali memastikan, Express Group mendukung upaya yang dilakukan oleh pengelola Bandara Soetta untuk meningkatkan layanan terhadap pengguna jasa Bandara. Termasuk di dalamnya penyediaan transportasi yang aman, nyaman, bersih dan sopan dalam memenuhi kebutuhan pengguna jasa.
Sebagai upaya perbaikan layanan, jelas Gozali, manajemen perusahaan beserta segenap karyawan juga akan meningkatkan pengawasan internal sehingga hal-hal yang berhubungan dengan layanan bagi pemakai dan kepatuhan terhadap prosedur dilakukan dengan lebih optimal.
"Manajemen Express Group sekaligus mengajak segenap pemangku kepentingan di Bandara Soetta untuk bersama-sama sesuai dengan kapasitasnya masing-masing mendukung upaya peningkatan layanan di Bandara Internasional ini," terang dia.
Seperti diberitakan VIVAnews.com sebelumnya, delapan taksi Express berstiker palsu ditangkap petugas keamanan PT Angkasa Pura (AP) II, saat menggelar operasi di pool taksi Bandara Soekarno Hatta, Selasa, 24 Mei 2011. Taksi beserta sopirnya kemudian diserahkan ke Satuan Lalulintas Polres Bandara.
Menurut Senior Deputy Manager PT Angkasa Pura II, Mulya Abdi, stiker taksi palsu ini diduga dilakukan oknum di bandara, sopir, atau perusahan. "Taksi Express yang menggunakan stiker palsu ini akan diberikan sanksi keras mulai dari pencabutan izin atau pengurangan armadannya. Kami lihat sejauh mana nanti kesalahannya," ucapnya.