- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo menyatakan pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2007 lalu ada 47 persen warga yang tak menggunakan hak pilihnya. Jumlah itu jelas potensial untuk digarap menarik simpati serta dukungan untuk pasangan Jokowi-Ahok.
"Kami buka data, ternyata ada 47 persen masyarakat menengah atas di Jakarta ini yang lima tahun lalu tidak menggunakan hak pilihnya," ujar Tjahjo di DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis 28 Juni 2012.
Padahal, lanjut Tjahjo, justru kalangan menengah atas ini yang paling banyak merasakan beban kehidupan di Jakarta mulai dari masalah kemacetan, keamanan, bahkan banjir. "Kami bisa ajak mereka agar menggunakan haknya menentukan pemimpin Jakarta ke depan," kata Tjahjo.
Tim pemenangan Jokowi-Ahok, menurut Tjahjo, akan mengajak dan meyakinkan warga untuk turut berperan menjadikan Jakarta menjadi tempat yang ramah dan aman bagi semua orang, sesuai dengan tema kampanye Jokowi-Ahok. Sebab, lanjut Tjahjo, selama lima tahun terakhir ini dengan anggaran sekitar Rp100 triliun di DKI Jakarta ternyata program untuk mengatasi masalah kemacetan, banjir, dan keamanan belum memuaskan.
"Jakarta punya masyarakat yang rasional. Kami ajak warga untuk berpikir baik-baik bahwa kalau salah pilih tentu Jakarta lima tahun mendatang akan lebih parah daripada ketimbang 5 tahun kemarin ini," kata Tjahjo.
Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga
Aktor Rizky Nazar akhirnya angkat bicara mengklarifikasi kabar miring tentang dirinya yang diduga telah berselingkuh. Diketahui, hubungan asmara Rizky dengan Syifa Hadju.
