- VIVAnews/Faddy Ravydera
VIVAnews - Arah, 46 tahun, terkejut bukan kepalang atas peristiwa tragis yang menimpa anaknya, Abdul Muhyi. Betapa tidak? Penis putra kesayangannya itu dipotong oleh teman kencannya ketika sedang berduaan berasyik-masyuk di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.
Arah tidak percaya dengan peristiwa tragis yang menimpa Muhyi. "Saya sempat pingsan pas dengar anak saya mengalami itu. Ya ampun... mati deh anak saya...," ujar Arah di RSUD Tangerang, Selasa 14 Mei 2013.
Hal itu dia ketahui ketika pihak Puskesmas mendatangi rumahnya sekitar pukul 07.00. Mereka menerangkan bahwa kemaluan Muhyi sudah tidak utuh lagi dan saat ini dirawat intensif di rumah sakit.
Menurut Arah, bukan hanya kelamin anaknya yang dipotong, rekan kencannya yang belum diketahui identitasnya itu--entah perempuan, entah sesama lelaki--bahkan juga mengambil ponsel dan dompet Muhyi.
"Sepertinya dibawa kabur pelaku, soalnya tidak ada di tubuh anak saya," kata Arah, sedih.
Arah cuma bisa pasrah. Dia hanya bisa berharap si pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
Dia menuturkan anaknya selama ini tidak memperlihatkan tanda-tanda berperilaku menyimpang. Hanya saja, belakangan Muhyi sering pamit keluar malam-malam dengan alasan berkunjung ke rumah temannya.
"Dia (Muhyi) tidak sering nongkrong-nongkrong dengan temannya dan anak saya juga lulusan Pondok Pesantren di Pamulang," ungkap Arah. (kd)
Melindungi Keamanan, Ini Imbauan Penting Petugas Jemaah Haji di Tanah Suci
Dalam aspek pelindungan, diperlukan kerja sama dari semua pihak, termasuk jemaah itu sendiri. Maka sejumlah imbauan disiapkan untuk dipahami dan dipatuhi para jemaah haji
