- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews – Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya menyatakan kemacetan menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan maut kereta versus truk tangki Pertamina bermuatan premium di Bintaro, Jakarta Selatan, 9 Desember 2013.
“Truk tangki melaju dari arah timur ke barat. Sampai di perlintasan rel, terdengar bunyi lonceng. Namun, truk tangki tak bisa melaju karena ada kemacetan di depannya,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, kepada VIVAnews.
Saat itulah melintas Kereta Rel Listrik Commuter Line jurusan Serpong-Tanah Abang dari arah barat. Tabrakan dahsyat pun tak terhindarkan. “Truk tangki terdorong sekitar 20 meter dan terbakar hangus. Gerbong depan kereta terguling ke kiri,” ujar Rikwanto.
Kobaran api amat besar karena truk tangki Pertamina itu membawa muatan 42 kiloliter premium. Korban jiwa yang awalnya berjumlah 5 orang –-masinis kereta Darman Prasetyo asal Tegal, petugas pelayanan KRL Sofyan Hadi asal Bekasi, asisten masinis Agus Suroto asal Blora, serta penumpang Rosa Kesauliya asal Bintaro dan Yuni -– kini bertambah karena salah satu penumpang KRL yang kritis meninggal dunia, Senin malam.
Total korban dalam kecelakaan kereta itu berjumlah 86 orang. Biaya pengobatan korban luka dan santunan bagi korban tewas akan ditangani Jasa Raharja dan Jasa Raharja Putera.
“PT Jasa Raharja akan memberikan satunan Rp25 juta untuk korban tewas dan maksimal Rp10 juta untuk korban luka. Sementara itu, PT Jasa Raharja Putera akan memberikan santunan Rp40 juta untuk korban tewas, dan maksimal Rp30 juta untuk korban luka,” kata Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Eva Chairunnisa. (one)
Kenali Pentingnya Konsumsi Multigrain Saat Sarapan
Memenuhi kebutuhan gizi keluarga khususnya anak saat sarapan, merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam menjalankan aktivitas hariannya.
