Tukang Ojek dan Go-Jek Sepakat Berdamai

Tukang ojek bersama penumpangnya.
Sumber :
  • www.kemirenvillage.com
VIVA.co.id
CEO Gojek Akui Tak Butuh Bantuan dari Silicon Valley
- Perseteruan antara ojek pangkalan dengan ojek digital (Go-Jek), yang kerap berakhir dengan kekerasan, rupanya mulai menemukan titik damai.

Diajak ke SIlicon Valley, CEO Gojek Bantu Jokowi 'Jualan'

Dengan difasilitasi Kepolisian Resor Kota Depok, kedua pihak yang sama-sama mengais rejeki dengan memanfaatkan jasa antar jemput sepeda motor itu akhirnya sepakat mengawali persahabatan.
GoMart, 100 Ribu Driver Gojek Bisa Disuruh Belanja


Dalam pertemuan bersama yang dihelat di ruang serba guna Mapolres Kota Depok, dilahirkan butir-butir kesepakatan untuk menghindari tindak kekerasan.

"Yang pertama kami (Go Jek) sepakat untuk tidak mengambil
customer
dari dalam komplek. Apabila ingin dengan Go Jek, maka diarahkan keluar komplek dengan catatan radius 50-100 meter dari pangkalan ojek setempat," kata Jacub, supervisor Go-Jek Depok, Jumat 7 Agustus 2015..


Namun apabila hal itu dilanggar, termasuk mengambil di luar aplikasi, maka pihak Go-Jek yang melakukan pelanggaran pun mengaku siap ditahan jaket dan helmnya. "Setelah itu dilaporkan ke koordinator," ujar dia lagi.


Jacub mengatakan, Go-Jek hadir dengan tujuan meningkatkan taraf hidup teman-teman ojek yang ada dipangkalan.


"Namun, ini butuh sosialisasi. Dan kami juga menekankan, agar anggota Go Jek ya permisi, atau minta ijinlah jika melintas di pangkalan. Go-Jek ini kan bisa dibilang anak baru, ya harus hormat juga dengan yang tua," kata dia.


Sugiantoro, salah satu koordinator Go-Jek Depok menambahkan, pihaknya tidak memungkiri jika masih ada aksi kekerasan dan intimidasi yang dialami para pekerja Go-Jek.


"Masih ada, bahkan belum lama ini ada rekan kami yang mengalami kekerasan fisik di kawasan Sawangan Depok. Selain kekerasan fisik, kami juga masih mendapat perlakuan kurang bersahabat. Sering diteriakin dengan kalimat kasar jika lewat pangkalan," kata dia.


Tercatat, ada sejumlah lokasi di Depok yang dianggap rawan oleh Go-Jek. Di antaranya kawasan Sawangan, Beji, Jatijajar dan Pancoran Mas.


Keluhan Tukang Ojek

Sementara itu, koordinator ojek pangkalan Sawangan, Darsa Sabatin, mengatakan tercatat sudah tiga kali gesekan terjadi di Sawangan. Bahkan, yang terakhir terjadi pemukulan kepada pengendara Go-Jek.


"Yang pertama, kejadiannya sebulan lalu. Go-Jek dikejar-kejar. Lalu setelahnya ada pengemudi Go-Jek yang ditabrak. Yang terakhir pekan kemarin dipukuli karena mengambil penumpang dari dalam kompleks. Ini karena Go-Jek tidak menghormati kami yang berada di pangkalan," ujarnya


Terkait hal itu, ia pun meminta Go-Jek tidak mengambil penumpang yang berada di dalam kawasan ojek pangkalan. "Kalau mengantar tidak apa-apa dari luar. Asal jangan pulangnya mengambil yang di dalam," katanya.


Darsa pun mengaku, dengan masa promo Go -ek yang semakin diperpanjang membuat para pengendara ojek pangkalan mengalami penurunan omset hingga 50 persen.


"Kami tentu berharap pertemuan ini ada solusi yang ditawarkan. Salah satunya itu tadi catatan kami, tidak boleh mengambil penumpang dari dalam komplek yang sudah ada pengojek pangkalannya," katanya.


Sementara itu, Kasat Binmas Polresta Depok, Kompol Suharto, mengatakan dengan adanya pertemuan ini masing-masing pihak bisa menahan diri dan bersikap bijak dalam mengambil tindakan.


"Kami tentu akan terus melakukan sosialisasi. Selain itu masing-masing polsek di tiap wilayah juga akan meningkatkan pengamanan dan patroli. Intinya mari kita saling hormat-menghormati," kata Suharto.


Terkait kasus kekerasan yang dialami Rizki (Go Jek) sudah dilaporkan ke polisi. "Kasusnya sudah ditangani dan sedang dalam proses penyelidikan," lanjut Suharto. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya