- VIVA.co.id/Raudhatul Zannah
VIVA.co.id – Calon wakil gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menyebutkan bahwa warga DKI sudah sangat dewasa dan demokrasi. Berdasarkan hasil sensus yang didapatnya, menurut Djarot, indeks demokrasi di Jakarta paling tinggi di Indonesia, yaitu sekitar 85 persen.
Dengan indeks demokrasi setinggi itu, artinya warga Jakarta itu sebetulnya sangat demokratis dan dewasa. “Maka juga, masyarakat Jakarta itu sangat memahami keberagaman, paham tentang Bhinneka Tunggal Ika. Jadi kita tidak khawatir dengan permasalahan itu," kata Djarot di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu, 3 Desember 2016.
Mantan Wali Kota Blitar itu menyebut bukti bahwa warga DKI sangat dewasa dan demokratis terlihat saat aksi damai, Jumat, 2 Desember 2016 di Monas. "Aksi 212 kita kasih apresiasi, bagaimana itu sangat damai, sejuk, bagus, dan kita berterimakasih tentunya. Itulah menunjukan bahwa Indonesia itu ber-Bhinneka Tunggal Ika," kata Djarot.
Saat diminta komentar soal kemungkinan aksi 212 sebagai aksi politik, Djarot menolak. “Kalau soal seperti itu saya tak bisa menjawab, biar pihak yang terkait yang menjawabnya,” ujar Djarot.
Sementara Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Fery Kurnia Rizkiansyah menilai situasi politik saat ini masih terbilang kondusif. Kasus Ahok dikatakannya tidak akan mengganggu jalannya Pilkada karena tidak ada hubungannya. "Ini dua sisi yang berbeda, tidak ada masalah. Tahapan masih on the track," kata Fery.
Djarot Ungkap Kisah Menakutkan Saat Ahok Dijebloskan ke LP Cipinang
Ahok sangat marah.
