Membaca Tingkat Kerusakan Akibat Gempa

VIVAnews - Gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter yang terjadi di Tasikmalaya turut mengguncang Ibu Kota. Sejumlah bangunan pun koyak. Namun, seberapa parah kerusakan itu?

Kepala Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan, Hari Sasongko, mengatakan, ada dua tipe kerusakan yaitu struktural dan konstruksi. "Kalau kerusakannya struktural itu bahaya," katanya kepada VIVAnews, Jumat, 4 September 2009.

Kerusakan struktural adalah kerusakan yang terjadi pada inti bangunan seperti kolom, tiang, fondasi, balok, dan lantai. Sedangkan kerusakan struktural meliputi kaca, plafon, dan dinding.

"Kalau retak itu masih bisa ditolerir. Kalau misalkan pecah sambungan antara beton dengan struktur, juga tolerir. Tapi kalau sudah pecah di beton, atau patah di struktur, itu baru yang bahaya," ujarnya.

Demikian untuk kerusakan tangga darurat seperti yang terjadi di kampus Perbanas, Kuningan, Jakarta. "Untuk tangga darurat itu harus dilihat, patahnya di sambungan atau di strukturnya," ujarnya.

Gempa terjadi pukul 14.55 pada Rabu, 2 September 2009. Lokasinya di 82,424 Lintang Selatan dan 107,32 Bujur Timur atau sekitar 242 kilometer dari Jakarta dengan kedalaman 30 kilometer. Gempa mengakibatkan korban tewas di tanah air lebih 50 orang.

Yang Bikin Shin Tae-yong Terusik saat Indonesia Kalahkan Korea Selatan
Isi koper bule Polandia yang diduga hilang sebagian - Foto: Tangkapan Layar Instagram

Beredar Video WN Polandia Kehilangan Isi Kopernya, Pihak Bandara Ngurah Rai Bali Beri Penjelasan

Beredar video di media sosial yang memperlihatkan seorang Warga Negara Asing atau WNA kehilangan barang dalam bagasi penerbangan tujuan Bali. Dia perlihatkan isi kopernya

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024