Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia 2020 Disebut Meningkat

Kementerian LHK saat menyampaikan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup.
Sumber :
  • Dok. Kementerian LHK.

VIVA - Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian LHK, M.R. Karliansyah, menyatakan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indonesia meningkat sebesar 3,72 poin dari angka 66,55 pada tahun 2019 menjadi 70,27 pada tahun 2020. Menurut Karliansyah, IKLH tahun 2020 telah melampaui target yang diamanatkan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yakni sebesar 68,71.

Pemprov Bali Bantah Komersialisasi Ritual Melukat Bagi Delegasi WWF

Dia mengatakan meningkatnya IKLH tahun 2020 karena ada perbaikan pada Indeks Kualitas Udara (IKU), dan Indeks Kualitas Air (IKA). Selain itu, adanya perubahan pembobotan dalam rumus untuk tahun 2020 juga berpengaruh dalam peningkatan IKLH.

Karliansyah menyebutkan peningkatan IKLH tahun 2020 juga dipengaruhi oleh penambahan indeks baru yaitu Indeks Kualitas Ekosistem Gambut (IKEG) dan Indeks Kualitas Air Laut (IKAL). Kedua indeks baru tersebut melengkapi dan menguatkan pengukuran IKLH yang terdiri dari Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU), Indeks Kualitas Lahan (IKL), dan Indeks Kualitas Air Laut (IKAL).

Rey Mbayang Nyaris Meninggal saat Diving di Papua, Tabung Oksigen Bocor dan Kejang-kejang

“Alhamdulillah, IKLH hampir di seluruh wilayah Indonesia didominasi oleh kondisi yang sangat baik, baik dan sedang,” kata Karliansyah melalui keterangan persnya, Rabu, 24 Februari 2021.

Baca juga: Langit Jakarta Makin Biru, Kualitas Udaranya Membaik di Tengah PSBB

Hujan Deras di Bogor, Satu Pintu Bendungan Katulampa Jebol

Karliansyah lantas menjabarkan hasil pengukuran terhadap indeks-indeks yang mendukung peningkatan IKLH. IKA tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 0,91 menjadi 53,53 dibanding tahun 2019.

Meskipun IKA mengalami kenaikan, namun belum memenuhi target RPJMN sebesar 55,1. Hal tersebut, menurut Karliansyah disebabkan karena parameter utama yaitu BOD, DO, Fecal Coli yang tidak memenuhi target.

“Ini menunjukkan sumber pencemaran dari kegiatan domestik masih dominan sebagai penyebab penurunan kualitas air,” kata Karliansyah.

Lalu pada IKU, nilainya telah mengalami kenaikan dari tahun 2019 sebesar 0,65 atau menjadi 87,21 pada tahun 2020. Capaian IKU nasional tahun 2020 telah memenuhi target yang telah ditetapkan. Capaian IKU di 34 provinsi tahun 2020 juga memenuhi target yang telah ditetapkan.

"Hal ini perlu kami sampaikan, karena patut kita syukuri bahwa kualitas lingkungan hidup kita semakin membaik, artinya jaminan hak masyarakat untuk mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat dapat kita penuhi,” tutur Karliansyah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya