- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Terdakwa kasus suap Wisma Atlet SEA Games Muhammad Nazaruddin tetap membantah terlibat dalam kasus yang melilitnya. Di sidang Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi, hari ini, Nazar pun mengaku tidak tahu siapa pemenang tender Wisma Atlet di Palembang, Sumatera Selatan itu.
"Saya sama sekali tidak tahu soal wisma atlet. Bahwa ternyata PT Duta Graha Indah menang pun, saya baru tahu dari media. Sebelumnya saya tidak tahu apa itu hantu Wisma Atlet," kata Nazaruddin saat menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu 28 Maret 2012.
Nazaruddin justru mempertanyakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak menjadikan sejumlah penyelenggara negara yang disebut dalam fakta persidangan disebut sebagai tersangka. Padahal, kata Nazaruddin keterlibatan mereka sangat jelas dalam kasus ini.
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu juga mengaku tidak mengetahui ada sejumlah uang yang mengalir ke anggota Dewan. Bahkan saat menjadi Komisaris di PT Anak Negeri, Nazar mengaku tidak mengetahui adanya aliran dana ke Senayan.
Justru Nazar mempertanyakan mengapa ada seorang staf keuangan PT Anak Negeri bernama Yulianis yang menyerahkan uang Rp21 miliar kepada DPR dan Kemenpora tidak ditetapkan sebagai Tersangka.
"Kenapa KPK tidak mendalami hal ini. Itu yang saya bingung kepada penyidik KPK, ada apa rekayasa dibalik ini semua," papar Nazaruddin.
Dalam sidang perdana, beberapa waktu lalu, Jaksa mendakwa Nazar menerima uang dari Marketing Manager PT Duta Graha Indah (DGI) M El Idris sebesar Rp4,675 milliar.
"Terdakwa selaku penyelenggara negara diduga pemberian ini merupakan hadiah atas ditunjuknya PT DGI sebagai pelaksana pembangunan Wisma Atlet," kata Jaksa I Kadek Wiradana. (adi)
Yang Bikin Shin Tae-yong Terusik saat Indonesia Kalahkan Korea Selatan
Pelatih Indonesia U-23, Shin Tae-yong tak lantas puas 100 persen saat berhasil mengalahkan Korea Selatan U-23 dalam perempat final Piala Asia U-23 2024.
