- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Undang-Undang Industri Pertahanan yang rancangannya telah disahkan DPR tanggal 2 Oktober 2012.
“Hari ini, 5 Oktober 2012, saya telah menandatangani dua Undang-Undang penting,” kata Yudhoyono saat memberi amanat sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT TNI ke-67 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat 5 Oktober 2012.
Dua UU yang ditandatangani Yudhoyono itu adalah UU Veteran dan UU Industri Pertahanan yang disahkan awal pekan ini di DPR. Yudhoyono mengatakan, UU Veteran didedikasikan sebagai penghargaan, penghormatan, dan kecintaan negara kepada para veteran RI yang telah berjuang membela dan mempertahankan kedaulatan NKRI.
“Sementara UU Industri Pertahanan dimaksudkan untuk memberikan landasan hukum sebagai upaya mempercepat terwujudnya industri pertahanan nasional yang makin maju,” ujar Yudhoyono.
Presiden pun menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada DPR dan jajaran pemerintah terkait, terutama Kementerian Pertahanan, yang telah berhasil menyelesaikan kedua UU itu.
Dengan adanya UU Industri Pertahanan, kata Yudhoyono, pemerintah juga terus melakukan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari dalam negeri untuk memperkuat kemandirian nasional.
“Di samping itu kita juga membangun kerja sama dengan industri pertahanan negara-negara sahabat melalui skema saling menguntungkan,” kata Yudhoyono.
Menyusul ditandatanganinya UU Industri Pertahanan oleh Presiden, kini pemerintah menyiapkan langkah lanjutan untuk mengimplementasikan UU tersebut. “Tindak lanjut dan implementasinya nanti akan dijabarkan,” kata Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi. (eh)
Prabowo Bertemu Cak Imin, PAN: Jangan Langsung Artikan PKB Sudah Pasti Gabung
Setelah penetapan KPU, Prabowo selaku Presiden terpiih mendatangi markas PKB untuk menemui Cak Imin. Elite pendukung Prabowo pun ikut merespons.
