KSAD Pramono: Tidak Ada yang Salah dengan Jiwa Korsa

Sertijab KSAD
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo bersedia mengoreksi seluruh kinerja dan peran para komandan di AD sesuai arahan Presiden Susilo Bambang Yudhyono. Ini sekaligus meluruskan definisi dan mengevaluasi jiwa korsa yang sempat disalahartikan dalam kasus penyerangan Lapas Cebongan oleh oknum Kopassus.
Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia

" penanamannya tidak salah, saya sampaikan karena seorang militer harus punya jiwa korsa karena itu rohnya," kata Pramono Edhie, di Mabes TNI AD, Jakarta, Selasa 9 April 2013.
Chandrika Chika Terjerat Kasus Narkoba, Terkena Kutukan Podcast Deddy Corbuzier?

Menurut Pramono, justru jika prajurit tidak punya jiwa korsa itu mengkhawatirkan. Ia mencontohkan jika suatu saat ada kawan terluka di dalam pertempuran, prajurit dihadapkan dengan pilihan mau ditinggal atau dibawa. 
Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini

"Kalau ditinggal dibunuh, padahal dia masih terluka tapi tidak bisa berjalan. Kalau dibawa, digotong dan harus empat orang menggotong, tentu tidak bisa menembak. Dan dalam perjalanan dihadang lagi, mati. Itu kalau tidak punya jiwa korsa, dia tinggal temannya di situ," tuturnya.

Maka dari itu, Pramono menegaskan tidak ada yang salah dengan jiwa korsa. "Namanya jiwa korsa itu tidak salah dalam penanamannya mungkin salah dalam penerapannya."

Meski TNI AD berjanji akan mengevaluasi definisi tentang jiwa korsa, namun Pramono tetap memuji 11 prajuritnya yang terlibat dalam penyerangan brutal Lapas Cebongan yang menewaskan empat tersangka pengeroyokan Serka Heru Santoso di Hugo's Cafe, Yogyakarta.

"Ingat ya kejujuran, kejujuran prajurit kesatria, berani bertanggung jawab jarang sekarang dimiliki oleh orang Indonesia. Kejujuran kesatria bertanggung jawab mulai langka tapi meskipun mereka melakukan, tetap harus ada hukumannya. Kalau praduga begini, begitu, janganlah. Mari media ikuti perkembangan saat persidangan," ujar dia.

Dalam lawatannya ke Mabes TNI AD untuk pertama kalinya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada para komandan tiap-tiap kesatuan untuk menjalin hubungan dari hati ke hati dengan anak buahnya agar mampu mengendalikan setiap langkah yang membawa citra TNI. Ini dilakukan sebab paska insiden penyerangan Lapas Cebongan di Sleman, sejumlah kesatuan TNI AD kini menjadi sorotan. 

"Dalam hubungan keprajuritan, soal kepemimpinan itu leadership, ada yang bilang commandership. Tapi beda, komandan untuk mencapai tujuan tugas pokok to accomplish, tapi komandan juga untuk sejahterakan prajurit. Leadership ini lebih dalam, berkaitan dengan the hearts and the mind. Sebagai pimpinan harus tahu dalam hati anak buah," kata SBY di Markas Besar TNI AD pagi tadi. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya