Sumber :
- TV One
VIVAnews
- Pentolan geng motor Exalt to Coitus (XTC), Mardijo alias Klewang tak hanya merekrut residivis dan preman sebagai anggota. Sebagai panglima besar dalam kelompok itu, Klewang juga memerintahkan orang-orang kepercayaannya untuk menjaring pelajar di Kota Pekanbaru, Riau, sebagai anggota.
Fakta ini terungkap saat petugas satuan reserse kriminal Polresta Pekanbaru menangkap 6 anggota geng motor pimpinan Klewang yang masih berstatus pelajar.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Fakta ini terungkap saat petugas satuan reserse kriminal Polresta Pekanbaru menangkap 6 anggota geng motor pimpinan Klewang yang masih berstatus pelajar.
Baca Juga :
Tragedi Trans Putera Fajar di Subang, Aparat Mesti Berani Tindak Tegas PO Bus yang Bandel
Enam pelajar ini masing masing berinisial ZR, LE, AY, AL, AP, dan FM. Mereka ditangkap petugas di sekolahnya pada saat jam belajar kemarin siang. Dari catatan polisi, seluruh pelajar ini diduga terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan dan pengrusakan terhadap sebuah warnet di Kota Pekanbaru.
"Diperkirakan ada banyak pelajar lagi yang menjadi anggota geng motor pimpinan Klewang," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Adang Ginanjar.
Dari penangkapan ini petugas sebelumnya telah mendatangi sejumlah sekolah untuk mencari pelajar yang terindikasi menjadi anggota geng motor. Tapi target yang dicari polisi tidak ada di sekolah.
Kini polisi terus memburu jaringan komplotan geng motor pimpinan Mardijo alias Klewang alias panglima besar. Hingga kini sudah delapan anggota geng motor XTC yang ditangkap. Polisi juga meminta masyarakat yang mengetahui adanya kelompok geng motor agar segera menghubungi polisi setempat.
"Kami minta masyarakat untuk melapor, bila menjadi korban atau mengetahu keberadaan geng motor ini," kata dia. (umi)
Halaman Selanjutnya
Enam pelajar ini masing masing berinisial ZR, LE, AY, AL, AP, dan FM. Mereka ditangkap petugas di sekolahnya pada saat jam belajar kemarin siang. Dari catatan polisi, seluruh pelajar ini diduga terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan dan pengrusakan terhadap sebuah warnet di Kota Pekanbaru.
