Jokowi Diminta Tolak Pengendalian Produksi Tembakau

Petugas memperlihatkan kemasan terbaru rokok dengan peringatan berbentuk gambar di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur meminta Presiden Joko Widodo untuk menolak kebijakan Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau, atau Framework Convention of Tobacco Control (FCTC).

PNM Mekaar Beri Reward Ketua Kelompok Unggulan Studi Banding Olahan Jamu Tradisional

Sebab, selain mengancam keberadaan petani tembakau di Indonesia, kebijakan itu juga akan mengganggu stabilitas ekonomi.

Menurut Wakil Ketua Kadin Jawa Timur Bidang Organisasi, Dedy Suhajadi, Selasa 4 November 2014, upaya pengendalian tembakau itu disinyalir merupakan rencana pihak luar untuk mematikan produksi tembakau di Indonesia. Apalagi, saat ini, secara nasional produksi tembakau Indonesia mencapai 65 persen dan mampu menopang perekonomian masyarakat.

“Pihak asing memang sengaja menghentikan produksi tembakau dari Indonesia dengan kedok aksesi FCTC,” kata Dedy.
 
280.000 Ton

Menurut data Dinas Perkebunan Jawa Timur, secara nasional tahun ini target produksi tembakau di Indonesia diperkirakan mencapai 330 hingga 330 ribu ton. Sebanyak 120 ribu ton disumbangkan dari Jawa Timur.

"Dari total itu, 113 ribu ton di antaranya jenis tembakau voor oost dan 7 ribu ton sisanya jenis na oogst. Na oogst biasanya diekspor untuk bahan baku cerutu," ujar Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Mochammad Samsul Arifien.
 
Sejauh ini, posisi harga tembakau milik Indonesia memang diakui. Kata Mochammad, harga tembakau Virginia saat ini Rp17 ribu per kilogram,  sementara tembakau Madura, harganya bisa mencapai Rp35-40 ribu per kilogram. Melonjak tinggi di banding tahun lalu yang hanya mencapai Rp32 ribu per kilogram.
 
Tak hanya itu, tingkat kebutuhan pabrik rokok juga meningkat. Di  2013, pabrik rokok hanya membeli 80 ribu ton tembakau petani, kini kebutuhan meningkat menjadi 100 ribu ton.

Penyebab Kapasitas Mesin Motor MotoGP Turun Jadi 850 cc dan Bensin Dikurangi

"Dalam setahun, kebutuhan tembakau untuk pabrik rokok secara nasional sebanyak 280 ribu ton. Sangat tinggi dengan kapasitas produksi yang hanya mencapai 200 ribu ton," katanya. (asp)

Andrew Andika dan istri.

Diduga Selingkuh Andrew Andika Sempat Janji Gak Ulangi, Istri: Baru 2 Hari Kamu Berulah Lagi!

Media sosial tiba-tiba dihebohkan dengan kabar dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh Andrew Andika. Informasi itu disampaikan langsung oleh istri dari Andrew Andika.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024