Kapolri: Aksi 112 Terkait Cagub-Cawagub DKI Tertentu

Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Sumber :
  • Danar Dono

VIVA.co.id - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian, mengungkapkan alasan aparatnya tak mengizinkan rencana kegiatan sejumlah massa di Jakarta pada Sabtu, 11 Februari 2017 atau populer juga disebut aksi 112.

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

Menurut Tito, rencana aksi yang awalnya disebut sebagai kegiatan keagamaan itu ternyata lebih bernuansa kepentingan politik, terutama berkaitan momentum Pilkada DKI Jakarta pada 15 Februari 2017. Polisi sebenarnya tak melarangnya tetapi tempatnya dialihkan: semula massa akan berjalan (longmarch) dari Jalan Jenderal Sudirman menuju Lapangan Monas, lalu dipindahkan ke Masjid Istiqlal.

Polisi, kata Tito, tentu memiliki alasan kuat untuk mengalihkan kegiatan yang awalnya longmarch menjadi kegiatan semacam pengajian di Masjid Istiqlal. Aparat menemukan indikasi kuat bahwa rencana kegiatan itu disusupi kepentingan politik.

Wakasal Laksdya TNI Erwin Hadiri Upacara Peringatan HUT Ke-78 TNI AU

"Di antaranya sudah jelas, ada selebaran dan pernyataan; ini berhubungan dengan pemilihan pasangan tertentu, yaitu dalam Pilkada DKI," kata Tito dalam konferensi pers bersama Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, di Markas Polda Metro Jaya pada Jumat, 10 Februari 2017.

Rencana aksi dengan longmarch itu, kata Tito, dirangkai dengan beragam tausiyah dari sejumlah tokoh agama. Polisi menengarai kuat tausiyah itu akan dimanfaatkan semacam orasi politik untuk mengarahkan publik pada calon-calon tertentu dalam Pilkada Jakarta.

5 Sosok Jenderal Bintang 1 yang Dilantik Panglima TNI Jadi Kasdam, Ada eks Kadispenad

"... tausiyah (ceramah agama) yang sebetulnya beda dikit dengan orasi, apalagi nanti orasinya menjelekkan orang lain," kata Tito.

Polisi tetap memfasilitasi dan bahkan mengamankan kegiatan aksi 112 di Masjid Istiqlal. Tapi tentu kegiatan itu harus benar-benar untuk ibadah dan tidak dimanfaatkan sebagai kegiatan agitasi politik. "Kalau untuk ibadah, fine (boleh) saja. Tapi kalau menohok dan memprovokasi sampai kampanye hitam, kurang etis di negara demokrasi ini." (ase)

VIVA Militer: Kasum TNI pimpin upacara laporan kenaikan pangkat 19 Pati TNI

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Upacara Laporan Korps Kenaikan Pangkat dipimpin oleh Kasum TNI Letjen TNI Bambang Ismawan

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024