- REUTERS/Crack Palinggi
VIVA.co.id - Komisi Pemberantasan Korupsi heran dengan tudingan Pansus Angket bentukan DPR yang menyebutkan ada peran asing di belakang lembaga tersebut. Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, menyebut tudingan Pansus tidak mendasar dan terkesan mengada-ada.
"Kami kurang paham yang dimaksud konspirasi asing itu. Perlu penjelasan lebih detail lagi, sebenarnya apa yang dimaksudkan," kata Priharsa saat dikonfirmasi media, Senin malam, 25 September 2017.
Priharsa menjelaskan, selama berdiri sejak 2002, KPK adalah lembaga yang independen. Oleh sebab itu, dia membantah tudingan Pansus Angket tersebut.
"Kalau kerja sama, ada. Konspirasi ya ga ada. Kami ini independen," kata Priharsa.
Pansus Angket sebelumnya menjelaskan bahwa mereka bersikeras ingin konsultasi dengan Presiden Joko Widodo. Salah satu alasan yakni mereka menilai ada konspirasi asing di balik KPK.
"Saya belum bisa sebutkan karena di laporan itu akan ada sesuatu yang mengagetkan nanti ketika kami melibatkan ternyata ada konspirasi asing juga," ujar Ketua Pansus Hak Angket KPK, Agun Gunandjar Sudarsa di DPR, Senayan, Senin pagi.
Agun melanjutkan Jokowi perlu mengetahui kinerja KPK selama ini. Politikus Golkar itu juga akan menyampaikan sejumlah temuan kepada Jokowi.
"Wajar saja kalau Pansus ingin menemui Presiden, itu lebih pada kehendak bahwa KPK dulu lahir kan sebagai bagian dari tanda tangan letter of intent, lalu IMF kucurkan dana, ada World Bank, dan sebagainya," kata Agun.
