- VIVA.co.id/Reza Fajri
VIVA – Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin mengundurkan diri dari jabatan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar. Hal itu dilakukan lantaran tidak boleh merangkap jabatan sebagai pengurus DPP sekaligus Komisaris PT Angkasa Pura I (AP I).
"Kalau untuk Komisaris Undang Undang menjelaskan bahwa saya harus berhenti dari kepengurusan DPP Partai Golkar, itu kita harus. Dalam rangka memberikan pelajaran bagi yang lain," ujar Ali Mochtar Ngabalin di hotel Redtop Jakarta Pusat, Jumat, 20 Juli 2018.
Ngabalin menuturkan, bahwa dalam surat pernyataan yang ditandatangani menyebutkan tidak boleh menjadi pengurus partai politik. "Tidak sebagai pengurus. Di pernyataan itu tidak menjadi pengurus partai politik," katanya menambahkan.
Ngabalin juga tidak bisa mencalonkan diri sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada pesta demokrasi Pemilihan Legislatif 2019 mendatang. "Otomotis saya tidak bisa ikut Caleg," ujarnya.
Ngabalin akan menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai pengurus DPP Partai Golkar ke Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Namun dia hari ini mengaku sibuk mendampingi Presiden Joko Widodo kunjungan ke berbagai daerah di Tanah Air.
"Suratnya mau kasih ke Ketua Umum," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN mengumumkan perubahan susunan komisaris PT Angkasa Pura I. Ada tiga nama baru menduduki posisi komisaris yaitu Djoko Sasono, Tri Budi Satriyo dan Ali Mochtar Ngabalin yang menggantikan tiga pejabat komisaris sebelumnya.
Ali Mochtar Ngabalin diangkat menjadi Anggota Dewan Komisaris menggantikan Selby Nugraha Rahman yang telah menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura I sejak 25 Oktober 2015. (mus)
