Tanggapan Ngabalin Soal Panji Gumilang Ingin Dirikan Negara Islam

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin
Sumber :
  • VIVA/Farhan Faris

Jakarta – KH Hasib Wahab selaku putra pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul Wahab Chasbullah mengatakan apa yang disampaikan Panji Gumilang terkait ideologi Pancasila hanyalah kamuflase belaka.

Mahfud MD Bicara Pentingnya Jaga Demokrasi agar Terhindar dari Kediktatoran

Menurutnya, Pesantren Al Zaytun patut diduga sebagai salah satu pusat gerakan Negara Islam Indonesia (NII) yang dikenal radikal.

KH Hasib Wahab, putra pendiri Nahdlatul Ulama, KH Wahab Chasbullah

Photo :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Ini Kata Polri

“Dilihat dari latar belakang pemikirannya  itu kan memang suatu pengejawantahan daripada kelanjutan negara Islam (NII). Pancasilanya itu merupakan suatu kamuflase,” ujar Kiai Hisab pada 23 Juni 2023 lalu dikutip VIVA.

Di balik kamuflase Al Zaytun, sambung Kiai Hasib, sebenarnya Panji Gumilang ingin mendirikan negara Islam.

Koreksi Pernyataan Mochtar Ngabalin, Moeldoko Sebut Transisi Pemerintahan Belum Terlihat

Terkait hal itu, dia menegaskan, sudah sepantasnya Pesantren Al Zaytun diinvestigasi dan pemerintah diminta tegas membatasi penyebaran.

Turut menanggapi, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin membela Panji Gumilang yang dituding ingin mendirikan negara Islam di Indonesia.

Menurut Ngabalin, topik soal ingin dibentuknya negara Islam merupakan pembahasan kuno, sehingga dia tertawa saat mengatakannya.

“Zaman sekarang orang masih bicara tentang negara Islam, hari gini orang masih bicara tentang negara islam? Logika apa yang dipakai?” ujar Ngabalin sambil tertawa, seperti dilihat dari YouTube metrotvnews, Minggu, 16 Juli 2023.

Panji Gumilang saat jalani pemeriksaan di Bareskrim Polri

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Ngabalin mengatakan pengakuan-pengakuan yang disampaikan mantan anggota NII tidak sepenuhnya bisa dikaitkan kepada Panji Gumilang. Oleh karenanya, dia mengajak masyarakat untuk lebih percaya kepada pihak kepolisian.

“Hey please, kalo orang-orang yang mantan, bekas memberi testimoni apakah akan menjadi alat barang bukti kah? Apakah kita tidak percaya kepada polisi dengan proses yang ada?” kata dia

“Makanya berkali-kali saya bilang, dalam situasi seperti begini, mari kita menyerahkan seluruhnya kepada institusi negara, kepada kepolisian,” demikian Ngabalin

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya