- Antara/ Ferry Gunawan
VIVAnews – Lebih dari lima kasus kekerasan terhadap kader partai terjadi di Aceh menjelang Pemilu 2014. Sebagian kasus itu sudah diungkap, sedangkan sebagian lainnya belum. Kapolri Jenderal Sutarman mengimbau warga Aceh untuk tak terpancing emosi.
“Saya imbau kepada masyarakat Aceh untuk tetap melaksanakan kegiatan politiknya dengan hati yang tidak terpengaruh ancaman dan ketakutan. Dengan demikian warga bisa memilih orang yang tepat dan baik untuk duduk di kursi legislatif atau presiden,” kata Sutarman di Jakarta, Selasa 4 Maret 2014.
Dua kasus teror di Aceh yang belum rampung ditangani adalah penyerangan posko caleg Nasdem dan penembakan caleg Partai Nasional Aceh, Faisal.
Mobil yang dikemudikan Faisal diberondong tembakan saat melintas di pegunungan Ginting Mancang Gampong Tuha, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan. Faisal tewas tertembak di perut, punggung, dada. Polisi menduga ini kasus pembunuhan berencana.
Sementara terkait penyerangan posko caleg Nasdem di Desa Kunyet Mule, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, 16 Januari 2014, Kepolisian telah mengidentifikasi dua pelakunya. Motif penyerangan itu adalah politik.
“Kemungkinan ada persaingan antara partai lokal dan nasional,” kata Sutarman. (eh)
Baca juga:
Jatuh Bangun Como: Dari Istri Eks Bintang Persib, Dibeli Orang Kaya RI hingga Promosi ke Serie A
Como 1907 yang baru saja memastikan tiket promosi ke Serie A ternyata begitu lekat dengan Indonesia. Dari mulai eks gelandang Persib Bandung hingga orang kaya Indonesia
