Pidato Kenegaraan

Yudhoyono Kutip Pepatah Bugis

VIVAnews - Pepatah Bugis yang satu ini nampaknya berkesan di hati Presiden Susilo Bambang Yudhono. Pepatah kuno ini terkait dengan perjuangan. Kalau cita-cita bangsa ingin tercapai, menurut Yudhoyono, peganglah pepatah yang berasal dari tanah kelahiran Wapres Jusuf Kalla itu.

Pepatah yang dikutip Yudhoyono saat membacakan Pidato Kenegaraan di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat 15 Agustus 2009 adalah "resopa temmangingi namalomo naletei pammase dewata". Artinya, hanya perjuangan dan kerja keras yang terus menerus yang akan mendapatkan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa.

Komentar Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Tembus Olimpiade 2024

Pada hakikatnya, kata Yudhoyono, setiap bangsa memiliki cita-cita dan visi strategisnya. Cita-cita ini  tidak datang dari langit, tetapi mesti diraih dengan perjuangan dan kerja keras. "Sebagai mana pepatah Bugis mengatakan, "resopa temmangingi namalomo naletei pammase dewata"," kata Yudhoyono yang langsung disambut tepuk tangan.

Pemerintah, kata SBY ingin mewariskan Indonesia kepada anak cucu kita, Indonesia yang lebih maju, lebih bermartabat dan lebih sejahtera.

Dengan perjuangan dan kerja keras, lanjut dia, Indonesia telah berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. "Telah jauh kita berjalan sebagai suatu bangsa, dari sekedar bangsa jajahan menjadi anggota negara-negara G-20, yang ikut menentukan arah ekonomi dunia," katanya.

Keanggotaan Indonesia di ASEAN, G-20, APEC, ASEM, D-8, dan OKI akan selalu dimanfaatkan untuk memajukan kerjasama dan kesejahteraan internasional.  Melalui G-20, kata dia, Indonesia akan terus berupaya bersama negara maju dan emerging economies lainnya untuk mencari solusi terhadap krisis keuangan global, serta menciptakan tatanan ekonomi dunia yang lebih adil. 

Dalam forum OKI, Indonesia ikut mendorong reformasi OKI, dan ikut mengusung Piagam Mekah yang merupakan dokumen politik yang bersejarah bagi umat Islam, khususnya dalam rangka mempromosikan Islam moderat dan nilai-nilai demokrasi.

Indonesia juga terus aktif menangani isu-isu global, termasuk perubahan iklim.  Tahun 2007, Indonesia telah menorehkan tinta emas dengan keberhasilan menyelenggarakan UN Conference on Climate Change, yang berhasil menelorkan Bali Road Map.  Terlepas dari berbagai upaya yang terus dilakukan, diakui Yudhoyono, memang masih belum ada jaminan bahwa dalam pertemuan COP-15 di Copenhagen bulan Desember mendatang, negara-negara maju dan berkembang akan berhasil mencapai suatu konsensus baru untuk rezim perubahan iklim paska-2012.

Dalam proses ini, Indonesia terus berupaya berperan menjembatani dan membangun konsensus baru.  Indonesia juga dengan penuh tanggung-jawab terus menjaga kelestarian hutan hujan tropis yang merupakan aset dunia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.  Kita harus berhasil karena ini bukan saja untuk kepentingan bangsa Indonesia, namun juga demi kepentingan yang jauh lebih besar, yaitu kepentingan masa depan umat manusia dan bumi kita.

Chand Kelvin Angkat Bicara Soal Acara Lamarannya, Dipenuhi Perasaan Haru Bahagia
Presiden FIFA, Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir

Presiden FIFA Bangga dengan Pencapaian Timnas Indonesia: Bergerak ke Arah yang Benar

Presiden FIFA, Gianni Infantino berpesan untuk suporter Timnas Indonesia agar terus mendukung para pemain dan banga dengan hasil yang diraih Garuda Muda hingga titik ini.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024