- VIVA.co.id / Ridho Permana
VIVA.co.id – Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Edy Rahmayadi menilai kekalahan tim nasional di dua ajang besar tingkat ASEAN karena lemahnya mental. Pemain tinmas seringkali terbawa emosi hingga merugikan tim.
Seperti diketahui timnas U-22 gagal meraih target di SEA Games 2017 dan U-19 juga mengalami hal yang sama di ajang Piala AFF. Pemain timnas dinilai tidak bisa mengontrol emosi di pertandingan sulit dan menentukan.
Salah satu contohnya adalah aksi Saddil Ramdani yang terpaksa diusir wasit karena menyikut pemain Thailand dalam laga perebutan tiket final Piala AFF. Padahal pemain itu baru masuk dua menit ke lapangan.
“Secara teknik, pemain kita tidak kalah dengan lainnya. Namun permasalahan mental yang melahirkan sikap emosional masih menjadi masalah yang harus diselesaikan bersama,” ujar Edy usai menemani Panglima TNI Janderal Gatot Nurmantyo, Selasa 20 September 2017.
Karena itulah, pihaknya dalam waktu dekat ini akan mengelar pelatihan agar mental pemain timnas tidak mudah emosi ketika ada pemain lawan yang memprovokasi. Selain timnas senior, pelatihan juga akan digelar untuk pemain timnas U-22, U-19, dan U-16.
Edi juga menerangkan PSSI tidak melarang pemain timnas U-19 berlaga di liga utama sebagai pemain profesional. Namun karena harus mengikuti pemusatan pelatihan, sehingga pemain tidak mungkin membela klub yang sudah membesarkan namanya.
“Silakan membela klub, tapi program pemusatan latihan ini tidak bisa ditinggalkan karena PSSI mempunyai target yang harus diraih di kejuaraan mendatang. Salah satunya adalah masuk empat besar di Asian Games,” katanya.
Banyak pertandingan seru Liga 1 pekan ke-25 yang tidak boleh sampai dilewatkan, salah satunya Persib Bandung menjamu Bali United.