Alasan Bali United Tidak Ikut Protes PT LIB

Gaya pemain Bali United saat rayakan gol
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/ama/17.

VIVA.co.id – Bali United menjadi salah satu tim yang tidak ikut mengajukan protes kepada PT LIB (penyelenggara Liga 1) mengenai beberapa hal yang menjadi tuntutan mereka. 

Hasil Liga 1: Bali United Lolos ke Championship Series Usai Tekuk Persebaya Surabaya

Bukan tanpa sebab Bali United tak ikut dalam protes dengan ancaman mogok bermain itu. CEO Bali United, Yabes Tanuri mengaku tak diundang oleh 15 klub yang mengajukan protes tersebut. 

"Kita tidak diundang oleh mereka," kata Yabes di Kuta, Sabtu 7 Oktober 2017.

Terpopuler: Sindiran Suporter Bali United, Media Asing Puji Indonesia

?Yabes mengaku tak tahu persis apa yang menjadi landasan tuntutan mereka. Mengenai beberapa isu seperti penggunaan wasit asing yang dipersoalkan, di matanya merupakan kewenangan PSSI dan operator. 

"Kami ini pemain baru. Mengenai apa yang mereka pertanyaan itu, saya kira itu hak federasi dan operator liga," terang Yabes. 

Spanduk Sindiran Suporter Bali United untuk Bhayangkara FC: Degradasi Karma 2017

Di sisi lain, mengenai royalti dari hak siar, Yabes menilai selama ini tak ada persoalan berarti. "Hak siar kita dikasih secara periodik. Memang hitungannya itu kita belum dikasih tahu. Nanti di akhir liga baru dipaparkan," ucapnya.

Soal transparansi keuangan, sejauh ini Yabes menilai hal itu baik-baik saja. Di matanya tak ada persoalan berarti seperti disampaikan oleh 15 klub tersebut.? 

"Soal Transparansi keuangan itu kita ibaratkan seperti perusahaan itu ya, di RUPS," papar dia.

Yabes tak mengerti apa yang sesungguhnya dipersoalkan oleh 15 klub lainnya itu. "Yang diperkarakan itu saya kurang mengerti. Untuk hak siar kita dapat. Yang saya tahu itu dibagi nanti dengan rating, secara bertahap," ucapnya.

Kendati begitu, Yabes mengaku akan datang pada pertemuan 10 Oktober mendatang. "Nanti katanya tanggal 10 Oktober ada pertemuan. Kalau diundang kita datang. Tapi kita belum tahu apa isinya (yang akan dibahas)," tutup Yabes.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya