- barcelona.cat
VIVAbola - Tak dapat dipungkiri sosok Carles Puyol telah sukses menjadi pujaan publik Camp Nou hingga saat ini di usianya yang mencapai 34 tahun. Namun siapa yang menyangka jika bek berambut ikal ini hampir akan dilego Barcelona.
Rahasia ini terungkap dalam sebuah buka karangan Lluis Lainz, Behind Closed Doors yang menceritakan sejarah klub raksasa Catalan itu. Cerita ini berawal saat Puyol masih berstatus pemain akademi belia La Masia.
Beberapa pelatih yang menukangi Barcelona merasa tak terkagum dengan performa Puyol. Ronald Koeman, Llorence Serra Ferrer dan Oriol Tort menjadi tiga pelatih yang berencana melego Puyol. Untungnya penjualan Puyol tak pernah terealisasi dan kini ia menjadi salah satu legenda hidup Blaugrana.
"Puyol menjalani debut dengan pertandingan persahabatan melawan Sallent. Pelatih yang melatih dia di tim Juvenil A puas dengan penampilannya. Tapi Tort, kemudian melatih akademi muda Barca dan tampak tak puas dengan apa yang dilihatnya," tulis Lainz dilansir Soccerway.
Tak hanya Tort, pelatih Ronald Koeman juga tak terlalu tertarik dengan sosok Puyol. Pelatih asal Belanda ini justru menyebut sosok Xavi Hernandez sebagai yang terbesar di skuad Blaugrana saat itu. "Bagi Koeman, Xavi ditakdirkan untuk menjadi yang terbaik, bukan Puyol. Menurutnya, dia (Puyol) tak sekaliber dengan Xavi."
Satu tahun kemudian, perlakuan yang sama dialami Puyol saat Barca ditukangi Serra Ferrer. " Ferrer telah melakukan negosiasi dengan Malaga untuk menjual sang pemain. Dia tidak percaya dengan Puyol dan ingin mengeluarkannya dari klub," lanjut tulis Lainz.
Namun, Puyol dapat menjawab keraguan para pelatih-pelatihnya itu. Pada era Louis van Gaal, Puyol mendapat kesempatan dan mulai menjadi pujaan publik Camp Nou. "Dia menjadi simbol klub dan menjadi model dari generasi baru Barca," tulis sang pengaran. (irb)
Barcelona Masih Mau Beli Striker Walau Sudah Ada MSN
Tapi, keputusan tersebut tergantung pada penilaian Luis Enrique.
