Ada Keterkaitan Bale di Balik Pemecatan Ancelotti di Madrid

Pelatih Bayern Munich, Carlo Ancelotti
Sumber :
  • Reuters / Michaela Rehle

VIVA.co.id - Carlo Ancelotti, akhirnya buka suara perihal latar belakang yang membuatnya harus meninggalkan Real Madrid. Ternyata, salah satunya ada keterkaitan dengan bintang Los Blancos, Gareth Bale.

Jude Bellingham Bakal Jadi Legenda Real Madrid

Ancelotti terbilang sukses di Madrid, dengan sukses membawa tim menjuarai Liga Champions dan Copa del Rey di musim 2013-2014. Hubungannya dengan para pemain Madrid juga terbilang baik.

Hingga akhirnya di musim panas 2015, Ancelotti harus dipecat, karena mengakhiri musim tanpa gelar. Dalam buku autobiografinya, pelatih asal Italia itu membeberkan alasan di balik pemecatannya.

Bicara Kekalahan dari Madrid, Bek Barcelona Silang Pendapat dengan Xavi

"Ada dua masalah besar. Masalah pertama adalah statistik UEFA yang mengatakan tim kami tidak berlatih cukup lama dibanding tim Eropa lainnya. Kami kala itu menang di 22 laga beruntun dan kami harusnya melakukan semua dengan benar," kata Ancelotti dikutip AS.

"Namun, kami baru kalah dan kemudian statistik itu keluar. Klub lantas menekan tim untuk bekerja lebih keras. Saya berpikir sebaliknya. Pemain harus istirahat dan ini krusial dalam membuat kami kehilangan liga. Madrid lebih percaya pada statistik ketimbang kinerja saya." lanjutnya.

Zinedine Zidane Pilih Manchester United Ketimbang Bayern Munich

Salah satu alasan lagi adalah terkait posisi dan status dari Bale, saat melawan Valencia pada 4 Januari 2015. Saat itu, Madrid kalah 1-2 dan rekor 22 kemenangan beruntun pun terpatahkan.

Ternyata, kondisi itu membuat Bale merasa kecewa dengan keputusan Ancelotti dan melaporkannya ke presiden Madrid. Sejak itu, hubungan Ancelotti dengan presiden Madrid mulai memburuk.

"Presiden ingin berbicara dengan saya. Dia, kemudian mengatakan, Bale menghubunginya. Saya mengganti dia di 4 Januari di Mestalla. Agen Bale mengajukan komplain, mengatakan bahwa ia ingin Bale bermain di tengah," ujarnya.

"Presiden berkata, 'apa yang akan kamu lakukan'. Saya bilang, 'tidak ada'. Saya tak bisa mengubah sistem di tengah musim. Sejak itu, hubungan saya dengan sang presiden tak lagi sama," sambung pelatih Bayern Munich ini. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya