- VIVA.co.id/Purna Karyanto
VIVA.co.id – Persija Jakarta harus rela membayar sejumlah ganti rugi imbas dari kericuhan yang terjadi antara The Jakmania dan pihak kepolisian dalam laga kontra Sriwijaya FC pekan lalu. "Macan Kemayoran" pun siap menjalani kewajibannya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sejumlah fasilitas di Stadion Utama Gelora Bung Karno mengalami kerusakan karena kericuhan Jumat lalu tersebut.
Selain itu, beberapa mobil, motor, dan sejumlah korban luka juga harus jadi tanggungan Persija. Menurut presiden Persija, Ferry Paulus, ganti rugi yang harus dibayarkan mencapai lebih dari Rp100 juta.
"Seluruh kerugian yang harus kami tanggung, ini adalah tanggung jawab kami dan kami akan melaksanakannya sesuai dengan keputusan. Sampai saat ini kami belum menginventarisir, tapi yang jelas ada kerugian materi hingga ratusan juta," jelas Ferry.
Yang disayangkan Ferry bukan hanya kerugian besar tersebut, tapi juga keputusan Komisi Disiplin yang melarang Persija tampil di Jakarta dan didukung oleh The Jakmania dalam enam laga ke depan.
"Kita tidak bisa main di GBK saja itu sudah jadi kerugian besar bagi kami. Jelas, kejadian kemarin sangat berpengaruh besar bagi tim. Ini bisa mengganggu psikologis pemain di lapangan," tambahnya.
Terkait kejadian kemarin di SUGBK, Ferry sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, insiden kemarin adalah yang terbesar dalam lima musim terakhir.
"Kami tidak pernah menganggap kejadian ini sebagai kerusuhan sepakbola. Kejadian ini berlebihan dan di luar lazimnya sepakbola. Kalau kita runut ke belakang, ini adalah kerugian besar bagi kami dalam empat sampai lima tahun terakhir," tutur Ferry.
